https://malang.times.co.id/
Berita

Viral Video Tes Swab Kasar, Satgas NU Peduli Covid-19 Anggap Tak Sesuai Prosedur

Jumat, 25 Februari 2022 - 14:20
Viral Video Tes Swab Kasar, Satgas NU Peduli Covid-19 Anggap Tak Sesuai Prosedur Tangkapan layar perlakuan swab tes Covid-19 yang sedang viral di media sosial. (Foto: Tangkapan Layar/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Viralnya video aksi perlakuan tes swab Covid-19 di berbagai media sosial, mendapat respon dari masyarakat, termasuk dari Satgas NU Peduli Covid-19.

Seperti halnya video yang diunggah oleh akun instagram @malangraya_info kini menjadi perbincangan hangat terkait prosedur perlakuan swab Covid-19. Apalagi, dari video yang beredar, terlihat salah satu anak merasa kesakitan saat dimasukkan alat swab oleh petugas tenaga kesehatan (nakes).

"Aduh kasian banget ini adek idungnya di colok dan di obok-obok pasti bikin trauma. Saudara mimin juga mau naik pesawat anaknya bener-bener gak mau dan trauma diginiin," tulis caption di akun instagram @malangraya_info.

Menanggapi hal itu, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Malang Raya, dr Syifa Mustika menganggap aksi perlakuan swab tersebut tak ideal.

Sebab, menurutnya perlakuan dari tenaga kesehatan (nakes) dirasa tak sesuai prosedur. Apalagi pasien atau anak yang sedang di swab juga terlalu banyak bergerak, sehingga bisa saja hasil yang dikeluarkan (positif/negatif Covid-19) tak maksimal.

"Artinya itu kurang pas, baik pasien atau nakes yang memeriksa itu teknisnya kurang tepat," ujar Syifa kepada TIMES Indonesia, Jumat (25/2/2022).

Perlu diketahui, ada beberapa teknik dalam penggunaan alat swab sesuai anjurannya. Teknik tersebut, seperti swab Nadal yang dimana dilakukan di sepuraran hidung.

Kemudian, adapun swab Nasopharing atau swab yang dilakukan sampai batas belakang hidung. Kedua teknik tersebut tergantung pada kebutuhan dan harus sudah melalui standar pelatihan.

Dikatakan Syifa, dari video yang masih belum diketahui sumber atau kejadiannya di mana, dari apa yang dilihat memang nakes yang sedang melakukan swab dianggap terlalu kasar.

Ia menduga bisa saja petugas yang melakukan swab tak kooperatif dan malah bisa melukai pasien saat melakukan swab tes Covid-19. "Kita gak bisa tahu ya, jangan-jangan memang gak kooperatif (nakes). Tapi secara umum, anak-anak boleh melakukan swab," ungkapnya.

Dalam prosedurnya, lanjut Syifa, seharusnya yang ideal adalah kepala belakang pasien harus dipegang atau ditahan dengan tangan kiri. Kemudian, tangan kanan memasukan alat swab ke lubang tenggorokan atau lubang hidung.

Apalagi, secara medis seluruh alat swab memiliki penanda untuk mengetahui batas kedalaman alat yang dimasukkan ke hidung ataupun tenggorokan. "Iya masuknya di alat swab itu ada penanda khususnya. Jadi gak boleh sembarangan. Jadi sesuai dengan ukuran dan tidak berbahaya atau melukai," jelasnya.

Di sisi lain, atas beredarnya video perlakuan swab yang terbilang kasar tersebut, banyak komentar di media sosial bahwa mereka takut untuk melakukan swab dan tak menganjurkan anaknya melaksanakan swab.

Namun, perlu diketahui bahwa tes swab saat ini menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat, khususnya yang hendak bepergian jauh.Oleh karena itu, Syifa menyarankan kepada masyarakat untuk bisa memilih lokasi swab yang benar-benar terpercaya dan memiliki lisensi resmi dari Kementerian Kesehatan RI.

"Saran saya kalau mau tes swab di faskes (fasilitas kesehatan) yang sudah terpercaya saja. Jika masih menemui kejadian seperti itu, pasien bisa melaporkan ke Satgas atau komplain secara langsung ke penyelenggara," pungkas Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Malang Raya, dr Syifa Mustika. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.