TIMES MALANG, LUMAJANG – Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Luamajang, Jawa Timur, terdapat ratusan hektar lahan pertanian tanaman pangan milik warga hangus akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021).
Kerusakan lahan pertanian itu sebanyak 851 hektare. Kerusakan pertanian itu dampak adanya awan panas guguran semeru, yamg hingga kini masih meresahkan warga di Kabupaten Lumajang.
Terdapat tiga jenis komoditi dan infrastruktur pertanian yang mengalami kerusakan yaitu tanaman pangan hortikultura dan perkebunan. Kemudian, adapun dua wilayah tersebut meliputi Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo.
Dari tiga jenis komoditi akibat terdampak erupsi Gunung Semeru sebagai berikut:
Kecamatan Candipuro meliputi 2 Desa yakni Desa Sumberwuluh, rincian dari Tanaman Pangan (180 Ha), Hortikultura (70 Ha), dan Perkebunan (137 Ha). Sedangkan, Desa Sumbermujur, dengan rincian Tanaman Pangan (0 Ha), Hortikultura (9 Ha), Perkebunan (0 Ha).
Untuk Kecamatan Pronojiwo meliputi 3 Desa yakni Desa Supiturang, Tanaman Pangan(149 Ha), Hortikultura (86 Ha) Perkebunan (25 Ha). Sedangkan, Desa Oro-Oro Ombo Tanaman Pangan (52 Ha), Hortikultura(40 Ha), Perkebunan(0 Ha). Serta Desa Sumberurip, Tanaman Pangan(63 Ha), Hortikultura(36 Ha), Perkebunan (4 Ha).
Kemudian untuk tanaman pangan yakni (Padi, Jagung, Ubi Kayu) dan Hortikultura meliputi (Tomat, Cabai Besar, Salak, Kubis, Kapulaga,Durian). Serta Perkebunan seperti (Kopi, Tebu, Cengkeh,Kelapa).
“Total dari tiga jenis komoditi itu sekitar 800 hektare,” terang Plt Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Donny Ananto Nilantoko, kepada wartawan Rabu (8/12/2021).
"Ratusan hektare lahan pertanian milik warga rusak dan hangus dampak dari erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang," kata Donny. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ratusan Hektar Lahan Pertanian Milik Warga Hangus Akibat Erupsi Semeru
Pewarta | : Dicko W |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |