TIMES MALANG, MALANG – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar kampanye bertajuk #Tetap Anti Judi Online pada acara Car Free Day (CFD) di Jalan Ijen, Kota Malang, Minggu (6/10/2024).

Kegiatan ini bukan hanya bertujuan memberikan edukasi tentang bahaya judi online, tetapi juga untuk menggalang dukungan dari masyarakat dalam bentuk penandatanganan petisi anti-judi online.

Dalam rangkaian acara, Kominfo menggelar sejumlah kegiatan interaktif dan hiburan yang menarik perhatian pengunjung CFD. Mulai dari zumba, live music, serta berbagai games dengan hadiah menarik.

Aprelo, anggota Biro Publikasi Pengembangan Konten Kementrian Kominfo mengungkapkan bahwa fenomena judi online di Indonesia masih sangat menghawatirkan. Dalam data yang ada, sejak tahun 2017 hingga 2024, pihaknya telah men-take down lebih dari 4 juta konten terkait judi online.

“Pada bulan September 2024 saja, Kominfo berhasil menindak 400 ribu konten yang mempromosikan judi online. Ini adalah bukti betapa serius dan luasnya masalah ini. Judi online bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga merusak moral dan struktur sosial masyarakat,” kata Aprelo.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa upaya pemblokiran konten judi online hanyalah satu langkah dari banyak hal yang harus dilakukan. “Tidak cukup hanya memblokir. Tantangan terbesar adalah bagaimana kita bisa menutup akses dan menghentikan penyebaran informasi yang mempromosikan judi online secara efektif,” ujar Aprelo.

Menurut Aprelo, tren judi online yang terus meningkat ini dipengaruhi oleh pemahaman yang salah di masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa judi bisa menjadi cara instan untuk mengubah nasib, padahal faktanya lebih banyak yang terjerumus dalam kemiskinan dan ketidakstabilan karena judi.

“Judi online menjadi masalah besar karena banyak masyarakat yang masih percaya dengan logika berpikir yang salah. Mereka berpikir dengan berjudi, nasib bisa berubah. Padahal, faktanya justru sebaliknya. Ini yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat,” tambahnya.

Kampanye ini sengaja dilakukan di CFD karena tempat ini selalu dipadati oleh warga yang ingin menjaga kesehatan dan menikmati suasana bebas polusi. “Kenapa kami memilih CFD? Karena banyak orang yang berkumpul di sini. Kami ingin menjangkau sebanyak mungkin masyarakat, khususnya yang mungkin tidak tersentuh oleh kampanye kami secara online,” jelas Aprelo.

Kampanye di CFD Kota Malang ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah diadakan di Tangerang Selatan, Jakarta, dan Semarang, dengan kota Bekasi sebagai tujuan berikutnya.

Aprelo menegaskan bahwa melawan judi online adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih sadar dan berperan aktif dalam memerangi judi online.

“Saat ini, negara sudah banyak dirugikan akibat judi online. Bukan hanya soal uang yang beredar, tapi juga dampak sosialnya. Karena itu, masyarakat perlu lebih peduli dan aktif berpartisipasi. Kami hadir di sini untuk mengingatkan kembali bahwa judi online bukan hanya masalah pemerintah, tetapi masalah kita semua,” tegasnya.

Di tengah-tengah suasana yang meriah, Kominfo juga menyadari bahwa masyarakat saat ini kurang responsif terhadap pendekatan kampanye yang bersifat terlalu formal atau keras. Oleh sebab itu, mereka memilih pendekatan yang lebih ramah dan interaktif dengan memasukkan elemen hiburan.

“Saat ini, kita tidak bisa menggunakan pendekatan hard selling. Orang-orang sudah tidak terlalu tertarik dengan kampanye yang sifatnya terlalu serius. Karena itu, kami buat ada petisi, games, dan zumba supaya lebih menarik dan membuat masyarakat sadar dengan cara yang lebih santai,” tutup Aprelo.

Dengan beragam kegiatan yang menarik dan informatif, Kominfo berharap kampanye ini bisa meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya judi online dan menggalang lebih banyak dukungan untuk melawan praktik ilegal tersebut. (*)