TIMES MALANG, MALANG – Angin puting beliung yang melanda Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, menyisakan luka mendalam bagi warga. Di tengah reruntuhan rumah dan genting yang beterbangan, tersisa harapan sederhana: agar pemerintah benar-benar hadir, bukan sekadar meninjau, tetapi menata kembali kehidupan rakyat yang porak-poranda.
Melihat besarnya dampak kerusakan dan penderitaan masyarakat, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Malang segera menetapkan status bencana ini ke level Tanggap Darurat Kabupaten.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Qodir (Adeng), menegaskan bahwa langkah tersebut bukan sekadar urusan administratif, tetapi wujud tanggung jawab moral dan politik pemerintah terhadap rakyat yang sedang tertimpa musibah.
“Fraksi PDI Perjuangan mengamini pernyataan Bupati Sanusi. Akan kita dorong dan kawal terus agar negara hadir secepatnya di tengah rakyat yang sedang berduka. Pemerintah tidak boleh menunggu, tidak boleh ragu. Di situlah makna gotong royong dan kepemimpinan sejati diuji,” tegas politisi asal Dau yang juga dikenal responsif pada isu kemanusiaan.
Menurutnya, dengan status tanggap darurat, seluruh perangkat daerah dapat segera bergerak tanpa hambatan birokrasi, mengerahkan sumber daya, logistik, dan anggaran yang dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan pascabencana.
Bagi Adeng akrab disapa, bencana bukan sekadar peristiwa alam, melainkan ujian bagi nilai-nilai kemanusiaan dan kepemimpinan.
“Spirit Marhaenisme mengajarkan kita bahwa kekuasaan adalah alat untuk melayani dan membahagiakan rakyat. Ketika mereka tertimpa musibah, di situlah negara harus paling dulu hadir,” ujarnya.
Fraksi PDI Perjuangan juga mendorong Pemkab Malang agar segera mengoptimalkan program-program pemulihan, termasuk bantuan sosial dan Program Hibah Bedah Rumah, bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan sedang hingga berat.
“Kami ingin Pemkab bergerak cepat memastikan warga terdampak dapat kembali menempati rumah yang layak dan aman. Rumah bukan sekadar bangunan, tapi simbol martabat dan pengharapan hidup rakyat,” Lanjutnya.
Tak hanya kepada pemerintah, Fraksi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, relawan, dan dunia usaha untuk memperkuat semangat gotong royong membantu sesama.
“Bencana ini bukan hanya tentang rusaknya bangunan, tapi bagaimana kita membangun kembali rasa kemanusiaan dan solidaritas di antara kita,” ungkap Adeng, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
Sebagai partai yang berpijak pada ideologi kerakyatan, PDI Perjuangan meyakini bahwa kekuatan rakyat bersatu adalah obat paling mujarab bagi setiap bencana.
“Ketika rakyat berduka, partai harus hadir bukan sekadar menyapa, tapi mengulurkan tangan dengan nyata,” Pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |