TIMES MALANG, MALANG – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Tito Fibrianto Hadi Prasetya mengungkapkan, pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Malang terus diperkuat.
Menurutnya, atensi Dinkop dan Usaha Mikro terhadap KDMP di Kabupaten Malang saat ini, terkait peningkatan kapasitas dan tata kelola Koperasi Desa Merah Putih. Salah satu langkah strategis yang dilakukan, dengan memberi bimbingan teknis (Bimtek) pengurus atau pengelola.
"Bimbingan teknis tata kelola dan pengembangan koperasi sudah kami berikan. Ini penting agar pengurus dan pengawas KDMP memahami arah pengelolaan koperajs yang profesional,” ujar Tito Fibrianto, Jum'at (31/10/2025).
Dalam kegiatan Bimtek tersebut, lanjut Tito, pihaknya menghadirkan narasumber dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nainau, yang sudah punya sertifikasi resmi di bidang perkoperasian. Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Malang juga diminta turut memberikan materi pendampingan.
Pada bimtek KDMP itu, juga menghadirkan perwakilan dari koperasi-koperasi yang sudah sukses.
"Ada sekitar sepuluh koperasi dengan tata kelola dan permodalan yang kuat, bahkan rata-rata sudah di atas Rp15 miliar. Mereka kami jadikan contoh sukses agar bisa menjadi inspirasi bagi KDMP lain,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihak perbankan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga turut memberikan edukasi tata cara pengajuan pinjaman modal usaha.
Termasuk pula dukungan perangkat teknologi, yang bisa menyediakan sistem aplikasi guna memastikan proses pinjaman dan transaksi koperasi dapat terpantau secara transparan.
“Kami ingin semua proses tata kelola berjalan terbuka dan efisien. Dengan dukungan aplikasi sistem informasi, semua kegiatan keuangan koperasi bisa termonitor secara real-time,” tambah Tito.
Untuk memperkuat pendampingan, Dinas Koperasi telah menugaskan sepuluh koperasi maju untuk membina KDMP di wilayah masing-masing. Misalnya, Koperasi Sae Pujon dan Koperasi Sumber Makmur yang menjadi mitra pendamping bagi KDMP di sekitar wilayahnya.
“Pendampingan ini bertujuan agar KDMP bisa belajar langsung dari koperasi yang sudah sukses, baik dalam manajemen, pelayanan anggota, maupun pengelolaan usaha,” ujarnya.
Menurutnya koperasi dalam praktiknya nantinya menjadi badan usaha yang harus mampu menghasilkan keuntungan.
“Koperasi tetap badan usaha. Jadi harus bisa mengelola usaha secara sehat dan mencari keuntungan. Tujuan akhirnya tentu untuk menyejahterakan seluruh anggota,” tandas Tito.
Ia berharap, pengurus KDMP didukung penuh para pengawas agar bisa mengelola usaha lebih maju. Dengan begitu, kedepan koperasi bisa menjadi lokomotif penggerak perekonomian masyarakat desa yang mandiri dan moderen. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin | 
| Editor | : Imadudin Muhammad | 
 Berita
 Berita 
       
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
               TIMES Malang
            TIMES Malang