Berita

Atasi Genangan Air, Ibu-Ibu PKK dan Akademisi di Malang Dukung Pemanfaatan Biopori

Jumat, 11 Juni 2021 - 16:17
Atasi Genangan Air, Ibu-Ibu PKK dan Akademisi di Malang Dukung Pemanfaatan Biopori Seminar lingkungan hidup dan pemanfaatan biopori di Hotel Shalimar Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Dalam rangka mencari formulasi mengatasi permasalahan genangan air, para akademisi dan ibu-ibu aktivis PKK Kota Malang kompak mendukung pemanfaatan biopori.

Biopori merupakan lubang resapan yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Wakil Ketua I TP PKK Kota Malang Elly Estiningtyas Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pemanfaatan biopori.

"Sebenarnya ini tidak asing di sini. Dulu 2017 kami pernah dapat 27 ribu jatah biopori untuk Kota Malang," kata Elly dalam acara seminar lingkungan hidup oleh Ilkom UK Petra Surabaya di Hotel Shalimar Malang, Jumat (11/6/2021).

Kedungkandang Jadi Pilot Project

Istri Wakil Wali Kota Malang ini yakin jika pemanfaatan biopori bisa maksimal di tengah masyarakat, potensi genangan air saat hujan, bahkan banjir pun sekalian, bisa dikurangi.

"Pilot project atau percobaan yqng ditunjuk adalah Kecamatan Kedungkandang. Over all, kita butuh tidak hanya biopori tapi juga sumur resapan," ungkapnya.

Pihaknya juga pernah melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah di Kota Malang untuk membangun biopori di lingkungan sekolah. Cara seperti itu lah yang didorong sebagai edukasi dan kampanye pemanfaatan biopori kepada masyarakat.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra Surabaya Dr. Ido Prijana Hadi, M.Si menerangkan bahwa kehadirannya ke Malang dalam diskusi kali ini untuk mencari platform terbaik untuk memaksimalkan kampanye pemanfaatan biopori.

"Ini upaya kami dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. Kami pikir diskusi ini penting dilakukan agar pemahaman pentingnya pemanfaatan biopori bisa merata," tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Komisi B yang juga dosen Lingkungan Hidup UK Petra Dr. Ir. Daniel Rohi, M.Eng.Sc,IPM mengungkapkan pemanfaatan biopori layaknya bukan dipaksakan tapi suatu keharusan pada masyarakat.

"Ini semata-mata untuk menjaga lingkungan kita. Kita juga edukasi masyarakat yang lain," imbuhnya.

Apalagi, lanjutnya, saat ini masih banyak limbah dan sampah yang timbul atas perbuatan manusia. Ditambah lagi kesadaran masyarakat yang dinilai sangat rendah.

"Limbah rumah tangga saja, non industri, angkanya bombastis. Misalnya di Surabaya, ada 2.800 ton per hari. Belum lagi limbah industri," pungkasnya, di acara seminar pemanfaatan biopori bersama akademisi dan ibu-ibu PKK di Kota Malang. (*)

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.