TIMES MALANG, MALANG – Kasus penipuan pemesanan bodong pengusaha katering dilaporkan telah mencatut pihak Kodim 0818 Malang-Batu, pada 22 Januari 2025. Dilaporkan, penipuan telah dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) yang mengatasnamakan pihak Kodim 0818 Malang-Batu. Kasus ini dialami pemilik usaha Ratna cake Bakery dari Kota Malang, dan menyebabkan kerugian korban pemilik katering hingg Rp11 juta.
Dihimpun TIMES Indonesia, pada Rabu, 22 Januari 2025 pukul 17.06 WIB, datang pemesanan kue snack dengan menggunakan mobil box dari Ratna Cake Bakery, ke Markas Kodim 0818 Malang-Batu, sesuai alamat pemesan (terduga penipu), dengan nama Rea Amanda (RA).
Kronologi kejadiannya, Sri, karyawan Ratna Cake Bakery mendapat telepon dari RA (penipu), yang menyampaikan akan memesan kue snack dengan pesanan senilai Rp37.500/kotak.
Melalui sambungan telepon selanjutnya, terduga penipu meminta pada owner agar dalam kotak kue ditambahkan Susu rogachev 1 buah, seharga Rp90.000/kemasan, kemudian owner sudah menyetujui. Dengan syarat, susu dimaksud harus dipesan dari teman RA (penipu). Ia juga memberikan uang muka sebesar Rp500.000, sehingga pemilik katering percaya atas pemesanan itu.
Singkatnya, pemasok susu yang direkomendasikan penipu, lalu meminta korban mentransfer uang sebesar Rp11.000.000, sebagai uang muka, ke nomor rekening BCA 0111234671, atas nama Ratna Meliati. Sedangkan, susu yang dipesan sebanyak 300 buah, sehingga total yang harus dibayar sebesar Rp27.000.000.
Pemilik katering sebenarnya sudah mulai curiga dengan suara penipu dengan pemilik susu rogachev, karena suaranya mirip namun nomor kontak selulernya berbeda.
Sekitar pukul 17.05 WIB, barang pesanan diantar ke alamat yang dituju yaitu Kodim 0818 di Kepanjen. Sempat ditemui Kepala Siaga Kodim 0818 Kapten Cke Bambang menjelaskan, bahwa Kodim 0818 tidak ada melakukan pemesanan kue tersebut.
Pemilik katering yang sudah mentrasfer uang sebesar Rp. 11 juta kepada pemilik susu tersebut, menjadi korban penipuan. Diduga kuat, pelaku penipuan ini merupakan komplotan pelaku penipuan sebelumnya.
Dikonfirmasi, Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo, mengakui adanya kejadian penipuan pemesanan bodong yang mengatasnamakan institusi yang dipimpinnya tersebut.
"Iya, kamarin ada pemesanan bodong itu. Kasus penipuan semacam ini tidak sekali ini saja, tahun lalu juga terjadi, yang mengatasnamakan Kodim, bahkan koramil, termasuk mencatut kepolisian," kata Dandim 0818, Yuda Sancoyo, Jum'at (24/1/2025) sore.
Atas kejadian tersebut, kata Dandim, pihaknya sudah mengantasipasi dengan meminta jajarannya untuk banyak melakukan imbauan dan kewaspadaan, melalui babinsa di tiap desa/kelurahan.
"Kami meminta masyarakat lebih berhati-hati, untuk melakukan konfirmasi dulu, ketika mendapatkan permintaan mengatasnamakan Kodim atau lainnya. Imbauan tertulis kita sebar, jajaran di Koramil juga kami minta melakukan imbauan langsung dan edukasi," tandasnya.
Menanggapi modus penipuan mengatasnamakan Kodim tersebut, Dandim 0818 juga menyampaikan, dilakukan penipu dengan berbagai cara yang dinamis. Termasuk pemesanan bodong dengan kop maupun stempel Kodim, menurutnya mudah dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
"Pemesanan bodong begitu mudah saja dilakukan. Tetapi, pasti janggal, tidak sama dengan (surat) aslinya, jika benar-benar diteliti. Tetapi, masyarakat kan banyak tidak tahu itu," jelasnya.
Selain pemalsuan surat pemesanan bodong, kata Dandim, modus pelaku penipuan biasanya juga tidak sendirian. Namun, dilakukan dalam komplotan atau kelompok sindikatnya.
"Antiapasi kasus penipuan serupa juga akan ditingkatkan, apalagi sudah mulai ada yang mencoba dikaitkan dengan dapur umum SPPG program makan bergizi gratis saat ini," demikian Letkol Inf Yuda Sancoyo. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |