TIMES MALANG, MALANG – Dalam upaya membangun narasi positif dan memperkuat tradisi keilmuan pesantren, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Hikmah Bafaqih, menyerahkan hibah 150 kitab kuning kepada sejumlah pesantren di wilayah Malang Raya.
Hibah kitab kuning ini menjadi wujud nyata kepedulian legislator perempuan asal Fraksi PKB itu terhadap penguatan karakter santri dan keberlanjutan khazanah keilmuan Islam di pesantren.
Penyerahan hibah tersebut berlangsung dalam kegiatan Halaqah Pesantren dan Media Malang Raya yang digelar di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (31/10/2025).
Menurut Hikmah, ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang diinisiasi oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Malang bersama RMINU Kota Malang, RMINU Kota Batu, dan Yayasan Graha Santri Hebat.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 300 tamu undangan dan diikuti oleh 125 pesantren tersebut tidak sekadar menjadi momentum seremonial, tetapi juga ruang refleksi untuk memperkuat citra positif dan kemandirian pesantren di ruang publik.
“Kegiatan ini kami niatkan untuk membangun narasi baik tentang pesantren. Akhir-akhir ini banyak pemberitaan yang kurang adil, bahkan tragedi yang melibatkan pesantren. Karena itu, penting bagi kita melakukan kontrak narasi yang konstruktif,” ujar Hikmah.
Menurutnya, hibah kitab kuning ini bukan sekadar bantuan fisik, melainkan simbol penguatan nilai-nilai literasi dan keilmuan yang telah lama menjadi ruh pendidikan pesantren.
“Bantuan ini kita bagikan untuk 150 pesantren se-Malang Raya, disesuaikan dengan jumlah santri masing-masing. Satu paket kitab berisi kitab-kitab mainstream yang biasa digunakan di lingkungan pesantren,” jelasnya.

Proses penyaluran hibah tersebut dilakukan oleh Yayasan Graha Santri Hebat sebagai lembaga penentu dan pelaksana teknis distribusi kitab. Sebelum menentukan jenis kitab yang diberikan, pihak yayasan juga melakukan konsultasi dengan sejumlah pesantren untuk memastikan kitab yang dibutuhkan sesuai dengan kurikulum dan tradisi masing-masing lembaga.
Lebih lanjut, Hikmah menegaskan bahwa inisiatif ini juga menjadi jembatan silaturahmi antara pemerintah provinsi dengan pesantren, sekaligus menjawab berbagai persoalan strategis yang dihadapi lembaga pendidikan Islam tersebut.
“Harapannya, hibah ini tidak hanya memperkuat keilmuan, tapi juga mempererat hubungan antara pemerintah dan pesantren. Tahun ini, kami juga menggelar beberapa pelatihan, seperti kesiapsiagaan bencana dan di Kabupaten Malang, sudah di tiga titik,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Hainor Rahman | 
| Editor | : Hainorrahman | 
 Berita
 Berita 
       
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
               TIMES Malang
            TIMES Malang