TIMES MALANG, MALANG – Tahun ini Universitas Brawijaya (UB) membuka 4 Jalur Seleksi Mandiri. 4 jalur ini dilakukan tanpa tes tulis. Jalur yang dibuka meliputi: Prestasi, Nilai Rapor, UTBK-Rapor, dan UTBK-Prestasi, memberikan peluang lebih luas bagi calon mahasiswa yang belum lolos dari jalur nasional.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UB, Prof. Imam Santoso, menjelaskan bahwa pembukaan pendaftaran dibagi menjadi dua tahap. Yakni;

• SMUB Jalur Prestasi dan Rapor: dibuka mulai 12 Mei – 7 Juni 2025
• SMUB Jalur UTBK-Rapor dan UTBK-Prestasi: dibuka mulai 11 – 26 Juni 2025

“Kami tidak menggunakan ujian tulis karena masing-masing jalur sudah mengakomodasi parameter seleksi. Jalur prestasi bahkan cukup signifikan dalam jumlah penerimaan,” ujar Prof. Imam.

UB menetapkan bahwa kuota Seleksi Mandiri 2025 mencapai maksimal 50% dari total daya tampung seluruh jalur penerimaan. Selain itu, kursi yang tidak terisi dari peserta SNBT yang tidak melakukan daftar ulang, akan langsung dialihkan ke jalur mandiri.

Calon peserta juga diberi keleluasaan memilih hingga empat program studi (Prodi), dengan ketentuan pilihan ke-3 wajib memilih PSDKU Kediri, pilihan ke-4 wajib memilih Program Vokasi.

Prof. Imam menyarankan calon peserta untuk mempertimbangkan prodi dengan peminat lebih sedikit namun tetap berkualitas. Berdasarkan data SNBT 2025, beberapa prodi dengan peminat rendah di antaranya Prodi Seni Rupa: 70 peminat, Bahasa Perancis: 154 peminat, Pendidikan Bahasa Jepang: 177 peminat

“Meski peminatnya sedikit, bukan berarti pasti diterima. Tapi tentu tingkat keketatannya relatif lebih rendah dibanding prodi favorit,” kata dia.

Prodi di PSDKU Kediri, Program Vokasi, serta klaster Agrokompleks juga memiliki keketatan yang cenderung lebih longgar dari tahun ke tahun.

Dijelaskan bahwa tahun ini UB juga membuka dua program studi baru sejak jalur SNBT 2025, yaitu Industri Peternakan Cerdas (FMIPA) dan Bioinformatika (FMIPA).  Kedua prodi ini juga tersedia di jalur SMUB dan berpeluang menjadi alternatif bagi calon mahasiswa yang berminat pada bidang ilmu baru dan aplikatif. (*)