https://malang.times.co.id/
Berita

Juara Karate yang Viral Ternyata Berlatih di Kota Malang, Syaiful Diapresiasi Pemkot Malang

Kamis, 16 September 2021 - 16:56
Juara Karate yang Viral Ternyata Berlatih di Kota Malang, Syaiful Diapresiasi Pemkot Malang Ipul bersama ibunya saat menerima dukungan dan support di Balai Kota Malang, Kamis (16/9/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Aditya Syaiful Anam, peraih juara harapan dalam kejuaraan Karate Malang Raya yang sempat viral, karena mengayuh sepeda 20 Km bersama ibunya, ternyata mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Pemkot Malang.

Dukungan kepada Syaiful pun juga datang dari Pemkot Malang yang mensupport penuh atas kegigihan Syaiful dan prestasinya melalui olahraga Karate.

Kepala Baznas Kota Malang, Sulaiman mengatakan, Syaiful yang ternyata berlatih karate di Kota Malang ini, tentu pemerintah kota juga akan mensupport atlet berprestasi sepertinya.

Bentuk dukungan itu, yakni pemberian uang senilai Rp 5 juta yang diambil dari dana Infaq yang dikelola oleh Baznas yang diambil dari Gerbu ASN hingga TPP.

"Latihannya di Kota Malang, kita mensupport anak berprestasi. Lebih-lebih ini anak yatim, juga perlu dibantu. Mudah-mudahan dengan support dari Baznas, bisa menambah semangat lagi," ujar Sulaiman, Kamis (16/9/2021).

Sementara itu, Ibu dari Syaiful, yakni Sulastri yang juga ikut menemani Syaiful dengan mengayuh sepeda sejauh 20 Km tersebut membeberkan, anak yang biasa dipanggil Ipul itu menjuarai karate perorangan putra dalam kejuaraan LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia) di Pusdik Belanegara.

Sulastri mengungkapkan bahwa sebenarnya Ipul sudah diajak oleh pelatihnya untuk berangkat bersama, akan tetapi Ipul pun tak mau. "Dia ingin keliling kota bersama saya (ibu Ipul). Sudah diajak bareng sama pelatih, tapi gak mau," ungkap Sulastri.

Sebelumnya, perjalanan 20 Km itu ditempuh Sulastri bersama Ipul, berangkat dari rumahnya ke Pusdik Belanegara selama kurang lebih satu jam, selepas shalat subuh hingga sampai pada pukul 05.10 WIB.

Menariknya, selama perjalan pulang yang dirasa cukup bersantai, Ipul pun memungut beberapa rongsokan yang ada di jalan.

Sang ibu, Sulastri sempat menanyakan kepada Ipul, ternyata Ipul pun memang tak malu meski masih memggunakan pakaian karate sehabis ia mengikuti kejuaraan. "Katanya yang penting bukan tindakan tercela. Kalau kita mencuri atau maling, baru kita malu. Ngapain gini malu," katanya.

Menurut Sulastri, Ipul sejak bayi sudah diajak untuk mengumpulkan rongsokan. Anaknya yang saat ini duduk di kelas VI SD, mempunyai cita-cita menjadi polisi. Keinginan itu, karena mau meneruskan cita-cita seperti mereka yang merawatnya sedari kecil, yakni polisi dan tentara.

"Dia ingin meneruskan yang telah merawatnya, yakni bapak-bapak polisi dan tentara. Memang sejak bayi sudah sering diajak cari rosokan sejak umur 5 bulanan," tuturnya.

Ipul sendiri saat dimintai keterangan oleh awak media menjelaskan bahwa dirinya memilih berangkat bersama sang ibu, karena agar memberikan semangat dan motivasi kepada dirinya saat mengikuti kejuaraan.

"Supaya memberi semangat dan memotivasi. Kalau pulangnya ya ingin jalan-jalan sama ibu," ucapnya. Atas prestasinya, Syaiful pun mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk Pemkot Malang. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.