https://malang.times.co.id/
Berita

Hasil Autopsi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Dokter Forensik: Gas Air Mata Tak Terdeteksi

Rabu, 30 November 2022 - 15:46
Hasil Autopsi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Dokter Forensik: Gas Air Mata Tak Terdeteksi Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Jatim, dr Nabil Bahasuan SpFM SH MH selaku Ketua Tim Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan bersama Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, JAKARTA – Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Wilayah Jawa Timur (PDFI Jatim), dr Nabil Bahasuan akhirnya membeberkan hasil autopsi kedua jenazah korban tragedi Stadion Kanjuruhan, yakni NDR (16) dan NDA (13).Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan hirilisasi bahan-bahan tambang yang ada di Indonesia untuk mendapatkan nilai tambah yang berlimpah yang berlipat.

Sebelumnya, kedua jenazah korban tragedi Kanjuruhan tersebut di autopsi oleh dokter forensik pada 5 November 2022 atas permintaan dari Devi Athok sebagai orang tua kedua jenazah kepada penyidik Polda Jatim.

Hasilnya, dr Nabil mengungkapkan bahwa penyebab kematian kedua korban tragedi Kanjuruhan tersebut dikarenakan kekerasan terhadap benda tumpul.

"Jadi untuk hasilnya, yang satu didapatkan kekerasan benda tumpul dan adanya patah tulang iga, kemudian didapatkan pendarahan yang cukup banyak, sehingga itu membuat penyebab kematian. Untuk adiknya, juga sama tapi ada di tulang dada patahnya," ujar dr Nabil, Rabu (30/11/2022).

Untuk akibat ya, dr Nabil tak bisa mengatakan, karena hal tersebut berada di ranah penyidik Polda Jatim.

Diketahui, sebelumnya memang pihak dokter forensik merahasiakan hasil autopsi tersebut, kecuali ke pihak penyidik Polda Jatim.

Kini, dokter forensik membeberkan hasil secara kesimpulan, dikarenakan sudah mendapat izin dari penyidik Polda Jatim.

"Kami diberikan izin oleh penyidik untuk memberikan penjelasan sebatas kesimpulan saja, karena semua informasi akan kami berika ketika di pengadilan nanti," ungkapnya.

Sementara, untuk kandungan gas air mata di tubuh kedua jenazah tersebut ternyata tak terdeteksi sama sekali.

"Dari hasil pengumpulan sampel di kedua korban, kami sudah mengumpulkan ke badan riset dan inovasi nasional dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut," katanya.

Ia juga menegaskan, bagaimana hasil yang telah keluar ini berdasarkan proses autopsi yang telah berjalan.

Sebelumnya juga telah dikatakan bahwa jenazah telah mengalami pembusukan karena telah berada lama di dalam makam.

dr Nabil kala itu hanya mengambil bagian bagian yang masih tersisa untuk dilakukan pemeriksaan autopsi.

"Yang sudah membubur gak bisa kita ambil. Tulang-tulang yang patah kan bisa kita lihat di dada, jantung dan paru-paru. Kalau masih hidup penanganan itu harusnya cepat," tuturnya.

Dengan ini, dr Nabil menyarankan saat berada di pengadilan nanti pihak korban atau penyidik juga bisa mendatangkan sejumlah ahli untuk memeriksa secara gamblang dari hasil yang telah dilakukan oleh pihak forensik.

"Lebih jelasnya nanti di pengadilan bisa didatangkan ahli di print tersebut yang memeriksa hasil sampel kita," tandasnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.