TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji melakukan audiensi bersama dinas dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Malang di Ruang Rapat, Balai Kota Malang, Jumat (05/03/2021). Dalam audiensi tersebut, Sutiaji berjanji memperhatikan nasib para Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Kota Malang.
"Kami komitmen untuk kesejahteraan guru termasuk GTT dan PTT. Ini pun juga komitmen kami untuk pendidikan Kota Malang," ujar Sutiaji, Jumat (05/03/2021).
Sutiaji mengatakan, ada penambahan kuota para guru yang belum di angkat ke Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kuota sekitar 3 hingga 4 ratusan kuota.
"Kita masih ada kuota sekitar 300 sampai 400 an untuk guru-guru yang belum diangkat jadi PPPK. Kami akan utamakan untuk para guru yang belum diangkat, lebih utama yang ada di golongan K-2," ungkapnya.
Pada waktu sebelumnya, pada bulan Februari 2021 lalu, Wali Kota Malang juga telah melantik 83 PPPK, yang dimana 72 diantaranya berprofesi sebagai guru.
"Jadi intinya kami akan terus berpikir. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk yang terbaik bagi para guru," katanya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Malang, Burhanudin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Pemkot Malang atas kepeduliannya kepada GTT dan juga PTT di lingkungan Kota Malang.
"Terima kasih banyak kami sampaikan bahwa atas perhatian ini pak Wali Kota Malang bisa memberikan usulan yang dimana nantinya bisa bermanfaat dan menunjang keberlangsungan GTT dan juga PTT," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |