TIMES MALANG, MALANG – Alumni Ponpes Ploso Kediri yang tergabung dalam Ikatan Mutakhorrijin Al Falah Ploso atau IMAP menunjukkan kepedulian terhadap korban Gempa Malang dengan membangun Huntara.

Huntara atau Hunian Sementara itu dibangun di Dusun Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang yang juga terdampak gempa beberapa waktu lalu.

Pengurus IMAP Cabang Malang, Nanang Yulianto mengatakan, alumni Ponpes Ploso Kediri juga banyak di Kabupaten Malang. Mereka peduli terhadap masyarakat korban gempa Malang dengan membangun Huntara.

"Alhamdulillah kami telah merehab rumah induk yang mengalami kerusakan berat atau roboh," ujarnya melalui rilis tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (18/6/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan Huntara bagi korban Gempa Malang tersebut merupakan penerapan pendidikan maupun nilai-nilai Amaliah serta kepedulian sesama yang telah diajarkan di Ponpes Ploso Kediri.

Suasana Pembangunan Huntara oleh Alumni Ponpes Ploso Kediri untuk korban Gempa Malang. (Foto : IMAP Cabang Malang).

"Adapun alasannya adalah sebagai sesama alumni dan teman perjuangan dakwah Panji Djazuliyah dengan tujuan agar membantu mereka yang membutuhkan," terangnya.

Menurutnya, pembangunan Huntara ini bertujuan agar korban Gempa Malang mendapat hunian sementara sembari menunggu pembangunan atau rehab total dari pemerintah pusat.

"Kegiatan ini murni dilakukan oleh semua alumni Ploso lintas generasi," ucapnya. Untuk dana pembangunan Huntara, kata dia, didapatkan dari iuran atau donasi dari beberapa alumni.

Para alumni Ponpes Ploso Kediri kompak membangun Huntara bagi korban Gempa Malang. (Foto : IMAP Cabang Malang).

Dana terkumpul dibelikan material yang selanjutnya dikerjakan bersama beberapa teman alumni. "Satu Huntara ini menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta," sebutnya.

Selanjutnya dia berharap melalui pembangunan Huntara bagi korban Gempa Malang yang dilakukan Alumni Ponpes Ploso Kediri nantinya dapat memberikan motivasi bagi alumni Ponpes lainnya untuk kian peduli kepada kemanusiaan. (*)