TIMES MALANG, MALANG – Klaster Covid-19 kembali bertambah di Kota Malang. Kali ini terjadi kembali di Jl Bandulan IF/17 RT 05 RW 04, Kota Malang.
Klaster tersebut diketahui oleh Dinas Kesehatan Kota Malang setelah adanya kematian oleh salah satu warga dengan status terkonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (20/6/2021) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan kronologi terjadinya klaster tersebut. Klaster tersebut bermula dari satu keluarga besar berangkat ke Bangkalan, Madura untuk melakukan takziah yang kebetulan memang kerabatnya meninggal dunia disana.
"Setelah takziah, sebagian pulang dan sebagian keluarga besarnya masih ada di sana (Bangkalan) untuk 7 harinya," ujar Husnul, Selasa (22/6/2021).
Menurut Husnul, kembalinya tersebut karena menjemput keluarganya yang ada di Malang untuk kembali ke Bangkalan dan kembali lagi pulang ke Malang.
Setelah itu, satu orang dari keluarga tersebut merasa ada gejala, sehingga memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Kemungkinan satu orang tersebut memang termasuk dalam prolanis, sehingga ada kontrol Hipertensi dan Diabetes.
"Dapat tiga hari, kemudian beliaunya terasa sakit. Lalu diperiksa ke RS Panti Nirmala dan dirawat inap, karena kondisinya. Kemudian tiga hari dua malam dirawat, ia meninggal dan mendapatkan hasil swab positif Covid-19," jelasnya.
Setelah itu, tim Satgas Covid-19 pun melakukan tracing kepada keluarga besarnya, yakni 9 orang yang langsung dilakukan swab antigen.
"Dari sembilan keluarganya yang kita swab, ada enam yang hasilnya positif (Covid-19). Setelah itu kita geser langsung ke RS Lapangan Idjen Boulevard," katanya.
Setelah enam orang terkonfirmasi positif Covid-19, lanjut Husnul, pada Senin (21/6/2021) melalui puskesmas Mulyorejo, dilakukanlah swab antigen kepada 33 orang yang memang ikut dalam rombongan keberangkatan ke Bangkalan, Madura.
"Dari 33 warga yang kita swab, telah dikeluarkan hasil semuanya negatif Covid-19," imbuhnya.
Sementara itu, dengan adanya klaster baru takziah ke Bangkalan, Madura yang memang saat ini sedang ramai diperbincangkan terkait penyebaran varian baru, kata Husnul untuk kasus di Bandulan masih belum teridentifikasi varian tersebut.
"Belum ada deteksi (varian baru). Jadi dari RS sudah ada timnya yang akan melakukan penelitian secara klinis di laboratorium. Kalau teridentifikasi, bakal dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan adanya varian baru," tuturnya.
Untuk penelitian varian Covid-19, yang bisa melakukan penelitian tersebut yakni ITD Unair, Surabaya. Oleh karena itu, tim dari RSSA hingga RS Lapangan Idjen Boulevard mengirimkan sample kepada ITD Unair. "Jadi ada tim ahlinya. Itu dari RSSA dan RS Lapangan. Dikirmkan sample ke sana (Unair) dan tinggal kita tunggu hasilnya," katanya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Faizal R Arief |