TIMES MALANG, JAKARTA – Indonesia memasuki fase baru dalam upaya mewujudkan kemandirian industri otomotif. Untuk mempercepat program ini, Kementerian PPN/Bappenas bersama Himpunan Kawasan Industri (HKI) dan PT Pindad menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) guna memperkuat perencanaan kawasan industri prioritas dan akselerasi Program Mobil Nasional sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan, “MoU ini menjadi langkah awal penyelarasan kebijakan dan pembangunan ekosistem industri yang terintegrasi.” Kolaborasi ini bertujuan mengembangkan kawasan industri berwawasan lingkungan, rantai pasok otomotif dalam negeri, serta teknologi manufaktur canggih.
Menurut Rachmat, Indonesia sudah mampu membuat mobil dan mendirikan pabrik, tetapi belum membangun industri mobil nasional yang utuh. “Tanpa ada kawasan, pembangunan industri mobil nasional yang baik harus juga membangun ekosistem rantai pasoknya, dan ini perlu ada di kawasan industri,” jelasnya.
Ketua HKI Ahmad Ma’ruf Maulana menyatakan kesiapan 170 kawasan industri untuk mendukung PSN dan hilirisasi. Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa mengungkapkan kesiapan konkret perusahaannya.
“Pindad telah menyiapkan lahan industri di Subang, Jawa Barat, dan menargetkan kapasitas produksi 500 ribu unit per tahun,” ujar Sigit. Tahap awal produksi ditargetkan dimulai pada 2028 dengan kapasitas 100 ribu unit. Ia menekankan, pengembangan mobil nasional tidak boleh sekadar program, tetapi harus dibarengi dengan piloting teknologi dan pembangunan ekosistem yang kuat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bappenas, HKI dan Pindad Teken MoU, Targetkan 500 Ribu Unit Mobil Nasional per Tahun Mulai 2028
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |