TIMES MALANG, MALANG – Pendidikan tidak hanya berfungsi membentuk generasi muda yang cerdas. Tetapi juga menjadi motor penggerak bagi kemajuan berbagai sektor lain, seperti perekonomian, pariwisata, hingga kreativitas masyarakat.

Kehadiran dunia akademik di tengah masyarakat mampu menciptakan kehidupan kota yang lebih hidup, produktif, dan progresif. Hal itu disampaikan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, ketika menghadiri kegiatan penanaman bunga anggrek yang menjadi bagian dari rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuçeçwara (ABM Malang), Senin (15/9/2025).

Kegiatan simbolis tersebut tidak sekadar menandai awal perjalanan akademik ribuan mahasiswa baru, melainkan juga menjadi perwujudan komitmen kampus dalam mendukung identitas Kota Malang sebagai Malang Kota Bunga (Makobu) serta upaya membangun konsep green campus.

“Program ini sekaligus saya nilai sebagai bentuk dukungan misi ketiga Pemerintah Kota Malang, yakni mewujudkan lingkungan perkotaan yang indah, kolaboratif, berkelanjutan dan lestari,” ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, penanaman bunga anggrek sejalan dengan visi Pemerintah Kota Malang yang tertuang dalam Dasa Bakti Unggulan, khususnya program Ngalam Seger yang berfokus pada peningkatan kualitas lingkungan hidup. Salah satu bentuk implementasi nyata dari program ini adalah penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di berbagai kawasan kota agar warga memiliki ruang publik yang sehat dan nyaman.

Da juga menyinggung capaian Kota Malang yang baru-baru ini memperoleh penghargaan clean air dari The ASEAN Environment Ministers. Penghargaan tersebut diberikan karena kualitas udara Kota Malang dinilai cukup baik dibanding kota-kota lain di kawasan ASEAN.

“Prestasi ini semakin menguatkan komitmen kami, Pemerintah Kota Malang, untuk terus menjaga keberlanjutan lingkungan, meningkatkan kualitas udara, serta memperluas RTH di berbagai sudut kota,” bebernya.

Selain menyoroti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, Wahyu juga menekankan peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan. Menurutnya, mahasiswa baru tidak hanya harus fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga perlu menanamkan kepedulian sosial sejak dini.

Wali Kota Malang menilai, keterlibatan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan, akan membawa dampak positif jangka panjang. Kehadiran mahasiswa dengan ide-ide kreatif, inovasi, serta energi positif diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kota Malang.

“Jadilah bagian dari agen perubahan yang membawa inovasi, gagasan, serta energi positif bagi kemajuan kota dan bangsa tercinta. Mari dukung semua program Pemkot Malang dengan baik,” pesan Wahyu di hadapan ratusan mahasiswa baru STIE Malangkuçeçwara.

Kegiatan penanaman anggrek di kampus STIE Malangkuçeçwara menjadi bukti sinergi antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah. Sinergi ini diharapkan tidak hanya berhenti pada program simbolis, tetapi berlanjut dalam bentuk kolaborasi nyata yang dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas. (*)