https://malang.times.co.id/
Berita

Pasca Penutupan, Warga Gelar Doa Bersama di Depan Penginapan Open BO di Malang

Minggu, 21 Mei 2023 - 13:06
Pasca Penutupan, Warga Gelar Doa Bersama di Depan Penginapan Open BO di Malang Suasana kegiatan doa bersama oleh warga Tlogomas di depan lokasi dua penginapan Open BO. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) telah memutuskan untuk menutup sementara kedua penginapan di wilayah Tlogomas, Kota Malang yang diduga sebagai tempat bisnis prostitusi online atau Open BO.

Penutupan tempat Open BO tersebut dilakukan sejak Minggu (21/5/2023) hingga waktu yang belum ditentukan.

Kedua penginapan Open BO tersebut, yakni Smart Hotel Tlogomas dan RedDoorz Griya Cempaka di Jalan Koral RW 08, Tlogomas, Kota Malang.

Open-BO-2.jpg

Meski telah diputuskan untuk ditutup sementara, Warga sekitar yang memang telah melakukan protes sejak awal tak tinggal diam untuk menunjukkan sikap tegas penolakan aktivitas Open BO di wilayahnya.

Sikap tersebut ditunjukkan dengan cara melakukan doa bersama tepat didepan dua penginapan tersebut pada Minggu (21/5) pagi ini.

Dari pantauan TIMES Indonesia, sejumlah kelompok masyarakat sekitar penginapan duduk bersama untuk melakukan doa. Bahkan ada pula dari unsur NU, Muhammadiyah ranting Tlogomas, Ansor hingga Banser yang turut mendukung kegiatan tersebut.

Adapun spanduk yang terpampang di kegiatan tersebut bertuliskan 'Aksi Damai Menolak Praktek Prostitusi di Wilayah Tlogomas PRM Tlogomas dan Jamaah Masjid Al Huda Tlogomas'.

Ketua RW 08, Agung Winarno mengatakan, dengan adanya kegiatan doa bersama di dua penginapan Open BO tersebut, harapannya masyarakat yang ingin berkegiatan melanggar moral di wilayahnya bisa mengurungkan niatnya.

"Kami merealisasi apa yang selama ini dikeluhkan oleh warga terkait keberadaan dua hotel yang sudah alih fungsi. Awalnya diberi izin kos-kosan, kemudian beralih menjadi hotel dengan fasilitas yang terbatas," ujar Winarno, Minggu (21/5/2023).

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan doa bersama ini juga sebagai bentuk dukungan bagi Pemkot Malang yang telah memberikan keputusan untuk menutup sementara kedua penginapan tersebut.

Namun, warga sekitar sebenarnya ingin bahwa kedua penginapan tersebut tak lagi beroperasi. Sebab, berdasarkan bukti yang ada, dua penginapan tersebut dipastikan telah melakukan sejumlah pelanggaran.

Mulai dari perubahan izin kos-kosan menjadi penginapan tanpa sepengetahuan warga, sungai yang digunakan sebagai lahan parkir hingga temuan aktivitas Open BO di dua penginapan tersebut.

"Kami sepakat apabila dua penginapan ini dibuka, izinnya harus diurus dan tidak mempertimbangkan persoalan terkait amoral (prostitusi)," tegasnya.

"Harapannya dengan situasi ini kita berdoa pada Allah agar pihak manajemen dan tamu diberi hidayah. Sehingga, tidak ada aktivitas yang amoral baik di wilayah RW08 Tlogomas atau di wilayah lain," sambungnya.

Sementara, Ketua Tanfidiyah NU Kota Malang, Choirul Anam menyebut bahwa kegiatan doa bersama usai penutupan tempat Open BO ini, sebagai bentuk dukungan agar wilayahnya bisa kembali aman, tentram dan damai. "Kami akan terus mengawal ini. Untuk mengawal, kita tidak hanya dengan istigosah, tetapi secara administrasi kita akan mendukung bagaimana kelanjutannya, sudah sesuai dengan aturan atau tidak," tandasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.