TIMES MALANG – Cuaca Malang Raya, Sabtu (4/10/2025) hari ini diprakirakan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) didominasi berawan, hanya beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang mengalami udara kabur.
Seluruh wilayah kecamatan di kota Malang hari ini berawan dengan suhu antara 20° C pada pagi hari dan bisa mencapai 32°C pada siang hari. Tingkat presipitasi 10% dengan kelembapan udara 79% dan ada angin yang berhembus dengan kecepatan 3 km/jam.
Begitu juga cuaca di Kota Wisata Batu, Sabtu hari ini, udara di atas tiga kecamatannya berawan. Suhu udara di pagi hari cukup dingin yakni 17°C dan maksimal 27°C di siang hari. Tingkat presipitasinya 10% dan kelembapan udaranya 76%. Ada angin yang berhembusa dengan kecepatan 2 km/jam
Sementara itu di wilayah Kabupaten Malang yang memiliki 33 kecamatan, Sabtu hari ini juga didominasi udara berawan.
Namun ada tujuh wilayah kecamatan yang berada di Kabupaten Mang yang diliputi udara kabur yakni Pagak, Ampelgading, Poncokusumo, Wajak, Kalipare, Jabung, dan Kasembon.
Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Malang terendah 19°C di pagi hari dan siang hari bisa sampai 31°C. Tingkat rata-rata presipitasi 10% dan kelembapan rata-rata 83% serta angin dengan kecepatan rata-rata 5 km/jam.
Pengaruh pola monsun timuran hingga kini masih sangat kuat. Pola ini memberikan dampak pada kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur, termasuk Malang Raya.
Pola monsun timuran umumnya bersifat kering dan dirasakan suhu udara yang lebih dingin pada malam hari hingga pagi hari.
Pola monsun timuran adalah periode dimana angin bertiup dari arah timur hingga tenggara, melintasi Indonesia. Pola ini terjadi antara bulan April hingga Oktober, dan merupakan penanda musim kemarau karena sifat anginnya yang kering, yaitu membawa udara dari Benua Australia yang memiliki tekanan tinggi dan bersifat lebih kering.
Karakteristik pola monsun timuran adalah arah angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia melalui Indonesia, berasal dari arah timur hingga tenggara.
Pola ini terjadi setiap tahun pada bulan April sampai Oktober.
Penyebabnya adalah tekanan udara yang lebih tinggi di Benua Australia (yang mengalami musim dingin) dibandingkan dengan Benua Asia (yang mengalami musim panas), sehingga angin bertiup dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah sesuai hukum Buys Ballot.
Sifat anginnya kering karena melewati perairan yang sempit dan gurun di bagian utara Australia, sehingga tidak banyak menyerap kelembaban.
Dampak bagi Indonesia dari pola ini adalah indikator utama musim kemarau di Indonesia, dimana curah hujan menjadi sangat rendah.
Petani bisa memanfaatkan udara kering ini untuk panen atau pengeringan hasil pertanian tanpa gangguan hujan.
Sementara itu laut yang cenderung lebih tenang dan cuaca cerah selama musim ini memberikan kondisi yang ideal bagi nelayan untuk melaut.
Karena pola monsun timuran yang masih sangat kuat itu, BMKG memperkirakan cuaca di Malang Raya, Sabtu hari ini didominasi berawan, hanya beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang mengalami udara kabur. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |