TIMES MALANG, JAKARTA – Myanmar diguncang gempa kembar dahsyat masing-masing berkekuatan 7,6 SR dan 7,2 SR, Jumat tengah hari, diperkirakan puluhan ribu orang tewas.
Survei Geologi AS mengeluarkan peringatan merah sebelum gempa bumi terjadi, yang menyebabkan runtuhnya gedung tinggi yang sedang dibangun di ibu kota Thailand, Bangkok, dimana banyak pekerja konstruksi hilang.
Badan tersebut bahkan memperkirakan jumlah korban tewas dapat mencapai 10.000.
Namun sumber resmi di Myanmar hanya menyebut angka pertama korban meninggal dunia sedikitnya 144 orang.
Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pada Jumat malam, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta militer negara itu, melaporkan bahwa 96 orang tewas di Naypyitaw, 18 di Wilayah Sagaing, dan 30 di Kotapraja Kyaukse, Wilayah Mandalay.
Ia menambahkan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa jam ke depan.
Laporan yang tersebar luas telah muncul tentang kerusakan rumah dan banyaknya cedera dan kematian di Kotapraja Pyinmana di luar Naypyitaw, ibu kota administratif junta militer, serta di Wilayah Mandalay dan Negara Bagian Shan.
Rekaman dari media sosial juga menunjukkan gedung-gedung bertingkat runtuh di Pasar Thapyaygone dan tempat-tempat lain di ibu kota.
Jumlah korban tewas awal tadi tidak termasuk angka-angka dari dalam kota Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu.
Banyak orang tewas akibat gempa bumi hari Jumat yang melanda Myanmar bagian tengah, bahkan berdampak negara-negara tetangga, diantaranya Thailand.
Rezim Jenderal Senior Min Aung Hlaing belum memulai operasi penyelamatan skala penuh di tengah laporan bencana besar di ibu kota, Naypyitaw itu.
Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter itu berpusat di dekat kota Sagaing dan mengguncang kota Mandalay dengan keras, menyebabkan banyak bangunan runtuh, termasuk hotel, kondominium, gedung universitas, dan rumah sakit.
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan signifikan di wilayah Magwe, Bago, dan Naypyitaw serta Negara Bagian Shan, di mana banyak bangunan, jalan, dan jembatan dilaporkan runtuh.
Sebuah bangunan runtuh di kota Mandalay akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada hari Jumat.
Masjid Shwe Bhone Shan di kota Mandalay dan masjid Kan Taw di kota Taungoo, Wilayah Bago, keduanya runtuh saat salat Jumat, menyebabkan sedikitnya 34 orang jamaah meninggal dunia.
Menurut tim penyelamat, enam anak dipastikan tewas saat upaya penyelamatan terus berlanjut di sebuah biara Buddha di Taungoo, tempat para pengungsi berlindung.
Beberapa markas militer dan gedung parlemen juga runtuh di Naypyitaw.
Mantan kapten angkatan darat Zin Yaw mengatakan kepada media The Irrawaddy bahwa kerusakan berat telah dilaporkan di markas militer di ibu kota.
Sebuah sumber junta mengatakan kepada The Irrawaddy bahwa sejumlah korban luka dari pihak militer telah dilaporkan, termasuk saudara iparnya.
Ia mengatakan menara kontrol lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw juga runtuh, menewaskan seluruh tim ATC.
AFP mengutip seorang dokter yang mengatakan sekitar 20 orang tewas di sebuah rumah sakit besar di Naypyitaw.
Orang-orang hilang di Hotel Aungban yang runtuh di kota Aungban yang berdekatan dengan tujuan wisata kota Kalaw di negara bagian Shan bagian selatan, menurut penduduk.
Survei Geologi AS mengeluarkan peringatan merah sebelum gempa bumi, yang menyebabkan runtuhnya gedung tinggi yang sedang dibangun di ibu kota Thailand, Bangkok, dimana banyak pekerja konstruksi hilang.
Badan tersebut memperkirakan jumlah korban tewas dapat mencapai 10.000.
Junta Myanmar telah mengajukan permintaan langka untuk bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah
Jembatan Ava atau yang dikenal sebagai Jembatan Sagaing Lama, runtuh, menjadi terputus-putus akibat gempa besar mengguncang Myanmar pada Jumat itu.
Jembatan berusia 91 tahun itu membentang di atas sungai Irrawaddy antara wilayah Mandalay dan Sagaing dan dibangun oleh Inggris pada tahun 1934 hingga tahun 1990-an.
Jembatan tersebut memiliki bentang sepanjang 3.948 kaki. Jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan yang membentang di sungai rrawaddy.
Beberapa bangunan Mandalay, Naypyitaw, dan daerah lain di Myanmar juga runtuh akibat gempa 7,7 magnitudo.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |