TIMES MALANG, MALANG – Usai Pasar Klojen dan Oro-oro Dowo yang menjadi percontohan nasional dalam modernisasi pasar tradisional, kini giliran Pasar Bareng yang bakal dirombak ulang oleh Pemkot Malang. Hal itu dibenarkan oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat usai meninjau Pasar Oro-oro Dowo, Jumat (30/5/2025).
Menurut Wahyu, ia ingin memperkenalkan dan menggaungkan pasar tradisional di Kota Malang yang melekat ke semua kalangan. Bukan terkesan kumuh dan jauh dari kata bersih.
“Pasar sekarang gak hanya disukai oleh orang tua, tapi juga anak muda suka datang dan melihat langsung. Kita kembangkan pasar, karena sudah menjadi percontohan nasional,” ujar Wahyu, Jumat (30/5/2025).
Setelah melihat suksesnya pengembangan Pasar Klojen dan Pasar Oro-oro Dowo, ia berencana bakal merombak Pasar Bareng. Alasannya, karena pasar tersebut memiliki tempat strategis dan cukup luas dengan diisi sampai tiga lantai.
“Terdekat Pasar Bareng, karena ini menjadi salah satu tujuan dan tempatnya strategis. Nanti akan merembet ke pasar pasar lain juga,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengaku bahwa sudah ada konsep untuk merombak ulang Pasar Bareng agar tak kalah dengan Pasar Klojen maupun Pasar Oro-oro Dowo.
Hal ini dilakukan, karena melihat geliat Pasar Bareng yang sepi peminat maupun pedagang.
“Pasar Bareng di bawah kan sepi peminat, sedikit pedagang juga, padahal lokasinya strategis,” katanya.
Ia menjelaskan, nanti Pasar Bareng akan menjadi sentra kuliner tematik. Ia ingin mengembangkan kuliner bernuansa nusantara, asia hingga timur tengah di Pasar Bareng.
“Akan kita coba. Jadi orang mau beli makanan timur tengah atau asia, bisa ke Pasar Bareng,” jelasnya.
Ia masih belum memiliki target kapan akan terlaksana. Namun, diakui bahwa secepat mungkin hal ini akan terwujud, melihat geliat pasar tradisional di Kota Malang mulai naik.
“Kita ajak teman-teman milenial berunding. Kita ajak anak muda untuk berkreasi dan secepatnya kita wujudkan,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |