https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Kemendag Dorong Kota Malang Kembangkan Digitalisasi Perdagangan

Kamis, 09 Maret 2023 - 14:31
Kemendag Dorong Kota Malang Kembangkan Digitalisasi Perdagangan Wamendag RI, Jerry Sambuaga bersama CEO Dagangan dan Diskopindag Kota Malang usai melakukan pembahasan soal Digitalisasi Perdagangan. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah Indonesia terus mendorong digitalisasi perdagangan di tingkat daerah. Digitalisasi yang dinilai mampu mendongkrak perekonomian, terus di dorong pemerintah pusat, salah satu kepada daerah Kota Malang yang didorong untuk mengembangkan digitalisasi perdagangan.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga mengatakan, potensi digitalisasi perdagangan bisa dimulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia menjelaskan, UMKM adalah pilar perdagangan di Indonesia dan Kota Malang memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM menuju digitalisasi perdagangan.

"97 persen tenaga kerja kontribusi dari UMKM. Kontribusi UMKM terhadap PDB hampir 64 persen dengan jumlah 63 juta di Indonesia. UMKM ini menjadi pilar penting menjaga dan meningkatkan perdagangan. Kami terus mencoba bagaimana mendigitalisasi UMKM," ujar Jerry, Kamis (9/3/2023).

Saat datang ke Kota Malang, Jerry melihat potensi yang besar dari UMKM dan digitalisasi perdagangan. Seperti yang ada di Pasar Oro-oro Dowo, ia melihat bagaimana efektifitas penggunaan pembayaran digital yang tinggal didorong lebih fokus lagi agar bisa menyeluruh.

Ia juga berharap agar ada kolaborasi yang intensif antara pemerintah daerah dengan pusat. Ia juga menegaskan bahwa digitalisasi akan memberikan banyak keuntungan bagi pelaku UMKM. Sebab, dengan adanya digitalisasi jangkauan pemasarannya bisa lebih luas dan lebih tertata.

Disisi lain, Jerry juga mengajak para pedagang bisa meningkatkan literasi keuangannya. Pasalnya, perdagangan selalu membutuhkan sektor keuangan. Maka, aspek literasi keuangan sangat penting diketahui oleh pedagang.

Jerry-Sambuaga-b2df00023b9358ff4.jpg

"Perdagangan juga sangat erat kaitannya dengan keuangan. Artinya, inklusi keuangan penting agar memudahkan pedagang bertransaksi dengan perbankan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menerangkan bahwa potensi digitalisasi perdagangan di Kota Malang memang sangatlah besar. Selain adanya UMKM, Kota Malang juga selalu didatangi ratusan ribu mahasiswa baru. Datangnya mahasiswa baru itu menjadi potensi tersendiri untuk memasarkan produk UMKM.

"ADA 52 perguruan tinggi dan sekitar 600 ribu mahasiswa baru per tahun yang datang. Inilah potensi yang harus digali," tegasnya.

Ia juga mengaku banyak anak muda di Kota Malang yang bisa diajak berkolaborasi untuk mendukung digitalisasi perdagangan. Bahkan, sudah ada beberapa platform startup yang menyediakan jasa jual beli di Kota Malang.

"Ada 25 ribu pedagang di Kota Malang. Semua pasar yang telah direvitalisasi sudah diupayakan untuk digitalisasi. Kita sangat terbuka untuk transformasi ke digital. Kami juga terus sosialisasi dan siap transformasi," tuturnya.

Terpisah, CEO dan Co-Founder Dagangan, Ryan Manafe berencana membuka gudang di Kota Malang. Dagangan adalah startup rural e-commerce yang fokus melayani masyarakat di wilayah luar kota besar.

Rencananya, menjajaki bisnis di Kota Malang ini karena dinilai tingginya potensi perdagangan di Kota Pendidikan ini.

“Kami melihat adanya tantangan yang dihadapi para pedagang pasar, toko sembako, dan pemilik warung dalam mendapatkan akses dan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau. Untuk itu kami berkomitmen meningkatkan transformasi digital dengan mempercepat digitalisasi pedagang pasar, warung dan UMKM di Jawa Timur,” jelas Ryan.

Pihaknya juga telah merancang program digitalisasi pasar untuk UMKM, toko, sembako dan warung. Dalam program ini, Dagangan mendukung kebutuhan pasokan bahan sehari-hari dari sisi harga dan ketersediaan barang. Program lainnya yakni UMKM Go Digital untuk produk UMKM lokal khas desa. 

Dalam program ini, Dagangan berupaya memberdayakan produk UMKM di wilayah Jawa Timur dalam membuka akses pasar lebih luas dan memberikan potensi keuntungan hingga dua kali lipat melalui ekosistem digital Dagangan.

"Sejak tiga tahun beroperasi, Dagangan telah melayani pedesaan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Hingga saat ini Dagangan telah memiliki enam jaringan gudang di wilayah Jawa Timur yang berlokasi di Madiun, Kediri, Ponorogo, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan akan memperluas daerah jangkauan di Jawa Timur dengan membuka hub atau jaringan gudang mikro di wilayah pedesaan lainnya," jelasnya.

Sepanjang 2022, menurut Dagangan Impact Report yang disampaikan oleh Ryan, Dagangan telah memberikan dampak signifikan kepada masyarakat di 20.000 desa pada empat provinsi. Pengguna dapat mengakses 5.000 produk kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau, termasuk mendistribusikan 10 juta liter minyak goreng dan Minyakita milik Kementerian Perdagangan.

“Berdasarkan hasil analisis dari Dagangan Impact Report 2022, kami optimis transformasi digital bagi para pedagang pasar, warung, dan UMKM akan berjalan dengan optimal pada 2023. Dalam mempercepat akselerasi digitalisasi UMKM, tentunya kami berharap dapat terus menjalin kolaborasi dengan mitra strategis sehingga pencapaian target seluruh pasar, toko sembako, dan UMKM Go Digital segera terwujud,” tandasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.