TIMES MALANG, MALANG – Pemkot Malang punya program anyar untuk mengurangi kegalauan masyarakat dari jeratan rentenir. Adalah program OJIR, kepanjangan dari Ojo Percoyo Karo Rentenir.

Program ini diluncurkan pada Jumat (6/12/2019) di Hotel Savana, Kota Malang, Jawa Timur. Program dilaunching langsung oleh Wali Kota Malang Sutiaji, didampingi Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, Ketua Baznas Kota Malang H Sapardi dan Kepala BI Malang Azka Subhan.

OJIR dibangun atas dasar komitmen yang sama untuk kesejahteraan masyarakat. Program ini merupakan kerjasama pembiayaan usaha mikro antara PD BPR Tugu Artha dan Baznas Kota Malang.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, program OJIR ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang yang terjerat rentenir.

"Kami ingin masyarakat melepas bebannya dari jeratan rentenir. Kita akan minta kepada camat, lurah, RT/RW, dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan program ini kepada masyarakat," ujarnya.

Gerakan Zero Rentenir yang diinisiasi Pemkot Malang ini mendapat apresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang. Menurut Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, masyarakat Malang harusnya bersyukur punya Wali Kota yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Karena ide ini muncul dari Pak Wali. Program ini luar biasa untuk menjadi solusi mengentaskan rentenir," ujarnya.

Kegalauan warga Kota Malang yang terjerat utang dengan bunga yang sangat tinggi, kata dia, dapat teratasi melalui program OJIR.

"Pinjaman ini tanpa bunga alias 0 persen. Saya atas nama OJK yang bertugas mengawasi, mengatur dan melindungi konsumen pelayanan jasa keuangan, menyambut baik program hasil kolaborasi antara BPR Tugu Artha dan Baznas Kota Malang," ungkapnya.

Melalui Program OJIR yang digagas Pemkot Malang ini, pihaknya berharap masyarakat bisa menangkap peluang ini dengan baik agar tidak ada lagi warga yang terjerat rentenir. (*)