Ekonomi

Berdayakan Masyarakat, GWN Lakukan Pelatihan Membatik

Rabu, 30 Desember 2020 - 23:19
Berdayakan Masyarakat, GWN Lakukan Pelatihan Membatik Produk Batik yang dihasilkan masyarakat untuk di pamerkan dan dijual didalam toko GWN. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Selain memberikan wadah bagi masyarakat untuk bisa memperjual belikan produk UMKM, yayasan Gubuke Wong Ngalam (GWN) juga memberdayakan masyarakat lewat pelatihan membatiknya.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua GWN, Lili Ulfa, untuk pelatihan batik yang kini mereka jalankan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat Malang Raya.

"Kita ingin mengangkat potensi masyarakat. Lewat membatik ini nanti kita akan lakukan pelatihan mulai mencanting hingga merajut," ujar Ulfa.

Dalam pelatihan batik, para peserta akan dilatih langsung oleh Kusniati, pengerajin batik profesional yang berlokasi di Sekretariat GWN, Jalan Ki Ageng Gribig No 100, Kota Malang.

"Kami menampung dan memfasilitasi para peserta, kalau mereka ingin maju dalam berproses, nanti kita akan arahkan," tuturnya.

Untuk proses pelatihannya pun, sejak awal para peserta diberi kebebasan untuk membuat motif batik sesuai dengan keinginan dan selera mereka.

Untuk peserta, lanjut Ulfa, bisa dari kalangan manapun. Sebelumnya, kebanyakan memang diikuti oleh ibu-ibu dari ketentaraan dan warga sekitar.

"Untuk tarif nanti hanya sebatas mengganti biaya kain dan alat warna. Biasanya kita patok mulai Rp 120 ribu hingga Rp 150 ribu. Tergantung kebutuhan bahannya," jelasnya.

Pelatihan sendiri pun biasanya berkisar tiga sampai empat kali pertemuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk hasilnya sendiri, Ulfa mengatakan, produk batik yang telah jadi akan ditawarkan kepada masyarakat hingga pejabat, seperti DPRD Kota Malang.

"Untuk DPRD Kota Malang mereka sangat perduli dengan produk batik masyarakat ini. Bagi mereka membeli hasil karya masyarakat merupakan salah satu dukungan gerakan pemberdayaan masyarakat ini," katanya.

Hasil batik yang telah jadi nanti akan diberi harga sekitar Ro 259 ribu hingga Rp 3 juta. "Pernah dibeli pihak Pemkot Malang dengan harga Rp 1,5 juta karena memang produk handmade bukan print," ucap Ketua GWN, Lili Ulfa. (*) 

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.