https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Harga Ayam Potong di Surabaya Meroket, Pedagang: Belum Pernah Semahal Ini

Sabtu, 10 April 2021 - 21:37
Harga Ayam Potong di Surabaya Meroket, Pedagang: Belum Pernah Semahal Ini Pedagang ayam potong di pasar Pagesangan Surabaya banjir pesanan jelang Ramadan. (FOTO: Faisal Rizky/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, SURABAYA – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 2021, harga sejumlah kebutuhan bahan pokok mulai mengalami kenaikan. Seperti harga ayam potong di sejumlah pasar di Surabaya. Salah satunya seperti yang dialami pedagang ayam potong di Pasar Pagesangan Surabaya.

Yusuf (35), mengatakan saat ini harga ayam potong di kiosnya naik hingga hampir 20 persen dari harga normal.

"Sekarang mahal sekilo bisa 40 ribu (rupiah), biasanya cuma 30-34 ribu. Kalau mau puasa biasanya ngga sampai segini, tapi kali ini istimewa kondisinya. 40 ribu itu biasanya harga lebaran," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (10/4/2021).

Pedagang ayam potong b

Saat ditanya apakah sudah apa upaya dari Dinas Perdagangan Surabaya untuk mengontrol harga, pihaknya menjawab kenyataan harga yang tidak sama antar satu pasar dengan pasar lainnya di Surabaya.

"Sebenernya info di website Disperindag itu kan ada harga-harga unggas atau bahan pangan salah satunya ayam potong ras gitu. Di situ harganya jauh lebih murah dari yang ada di pasar. Mereka acuannya di pasar Mangga Dua dengan harga normal selisihnya hanya dua sampai tiga ribu," paparnya.

Di tempat yang sama, Agus (33) pedagang ayam potong sekaligus daging sapi, memprediksi harga akan kembali normal satu pekan lagi.

"Harga ayam sekarang sekilo 40 ribu. Lebaran nanti bisa sampai 50 ribu itu sudah lumrah. Kalau daging ini nggak naik harganya normal, sekilo 110 ribu. Turunnya paling semingguan lagi untuk yang ayam," jelasnya.

"Ini naik karena banyak permintaan, orang kirim doa," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris komisi B bidang keuangan DPRD Surabaya, Mahfudz, kecewa dengan kenaikan harga bahan pokok yang terus berulang sejak puluhan tahun lalu.

"Ini menjadi kebiasaan ketika ada momen hari besar memang naik, karena permintaan lebih tinggi, sedangkan untuk supply-nya tetap. Sesuai teori ekonomi. Tapi dengan pola itu pemerintah harusnya bisa mengintervensi dengan cara melakukan operasi pasar," ungkap Mahfudz.

Menurutnya pemerintah kota harus lebih peka terhadap permasalahan ini. Terlebih, setelah terpilihnya wali kota yang baru, diharapkan dapat mengubah kebiasaan lama, menjadi kebiasaan baru yang lebih baik.

"Pemerintah kota harus memperbanyak supply ketika menjelang perayaan seperti ini, ketika bahan sudah mulai langka. Dengan upaya itu harga tetap stabil," tutup politisi asal PKB ini menanggapi kenaikan harga ayam potong di Surabaya. (*)

Pewarta : Ammar Ramzi (MG-235)
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.