TIMES MALANG, MALANG – Universitas Brawijaya melalui PT Brawijaya Multi Usaha (BMU) bakal mengelola sebanyak dua ribu unit kamar kos di Tahun 2025 ini. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT BMU, Edi Purwanto pada saat pertama dies natalis ke 1 PT BMU di UB, Kamis (9/1/2025).
Edi menjelaskan, setiap tahunnya UB menerima sekitar 15.000 mahasiswa baru. Namun, kapasitas asrama kampus saat ini hanya mampu menampung sekitar 600 mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa harus mencari tempat tinggal di luar kampus, yang terkadang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.
“Rata-rata orang tua menitipkan anaknya di UB untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan. Dengan adanya pengelolaan kamar kos ini, kami ingin memberikan rasa tenang kepada orang tua, sekaligus memastikan kebersihan dan fasilitas yang terjamin,” ujar Edi.
Untuk mewujudkan target tersebut, PT BMU menggandeng sembilan pengembang properti yang telah bersedia menyediakan kamar kos sesuai dengan standar yang ditetapkan UB. Pengembang-pengembang ini akan membangun dan memiliki aset properti, sementara PT BMU bertanggung jawab atas pengelolaan manajemen dan penentuan standar fasilitas.
“Lokasinya berada di sekitar kampus, seperti di kawasan Dinoyo, Gajayana, dan Soekarno-Hatta. Hingga saat ini, sudah ada perjanjian kerjasama untuk 2.000 kamar. Target awal kami sebenarnya 5.000 kamar, tapi yang sudah pasti tersedia adalah 2.000,” jelas Edi.
PT BMU menetapkan beberapa standar utama untuk kamar kos yang dikelola, di antaranya lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, keamanan yang terjamin, kenyamanan, serta fasilitas sesuai kebutuhan mahasiswa.
“Kami menyediakan beragam segmen kamar kos, mulai dari standar ekonomis hingga eksekutif. Misalnya, untuk segmen ekonomis, fasilitasnya disesuaikan dengan harga yang terjangkau. Sedangkan segmen eksekutif mungkin dilengkapi dengan fasilitas parkir mobil dan lainnya,” tambah Edi.
Pengelolaan kamar kos ini memberikan keuntungan bagi semua pihak. Para pengembang properti mendapatkan kepastian pasar karena memiliki captive market dari mahasiswa UB, sedangkan mahasiswa dan orang tua mendapatkan kenyamanan dan keamanan yang terjamin.
“Dengan menggunakan nama UB dalam pengelolaan ini, orang tua akan merasa lebih tenang karena yang mengelola adalah pihak UB sendiri. Ini menjadi nilai tambah sekaligus solusi bagi kebutuhan tempat tinggal mahasiswa,” kata Edi.
PT BMU juga akan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kamar kos yang telah dikelola. Salah satu pengembang yang telah bekerjasama adalah Prima Land, yang sepenuhnya menyerahkan pengelolaan kepada PT BMU.
Dengan langkah ini, Universitas Brawijaya berharap dapat terus meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa sekaligus memperkuat sinergi dengan para pengembang properti di sekitar kampus. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |