Ekonomi

Jadi Korban PHK, Pria dari Kota Batu Ini Buka Lapangan Kerja untuk Tetangga

Minggu, 23 Agustus 2020 - 15:02
Pernah Jadi Korban PHK, Pria Asal Kota Batu Ini Buka Usaha Anyaman Rotan Misiadi bersama produk-produk anyaman rotan buatannya. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, BATU – Pernah menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bukan alasan untuk menyerah. Misiadi alias Kutuk, 55 tahun, warga Dusun Kedung, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ini contohnya. Ia pernah menjadi korban PHK, namun kini ia bisa memberikan pekerjaan untuk para tetangganya.

Semangat dan ketekunannya merintis usaha anyaman rotan, membuat Misiadi bisa bangkit dari keterpurukannya saat di PHK oleh perusahaan rotan dimana ia bekerja. Bahkan ia bisa meyakinkan perusahaan dimana ia di PHK, hingga perusahaan ini mengambil produk anyaman rotan buatannya.

Tidak hanya itu, produksi anyaman rotannya bisa menembus Pulau Dewata Bali yang selama ini menjadi salah satu barometer produk anyaman rotan yang tidak hanya dinikmati oleh warga Negara Indonesia saja, namun juga wisatawan mancanegara yang datang.

“Saya mulai usaha kerajinan rotan ini sejak tahun 1993 setelah di PHK dari perusahaan saya di Sidoarjo. Sampai akhirnya perusahaan saya bubar karena pailit karena krisis global, usaha saya tetap berjalan,” ujar Misiadi kepada TIMES Indonesia.

Berbagai produk kerajinan rotan dibuatnya, mulai dari meja kursi, tempat buah, tempat tudung saji, tempat bumbu, pot, almari hingga meja terapung. Pangsa pasarnya luas, karena tidak hanya terbatas wilayah, bergantung pada pemesan.

anyaman-rota-2n.jpg

Produknya sudah dikenal banyak kalangan, bahkan kebanyakan barangnya melayani pedagang di Pulau Dewata Bali.

Saat merintis usahanya, ia banyak tertolong bahan baku yang diberikan pabrik saat ia masih bekerja sama dengan perusahaan yang pernah memutus hubungan kerja dengannya. Sehingga modal yang digunakannya sangat minim, hanya Rp 5 juta ia memulai mengembangkan usahanya ini.

Pemasaran pun dilakukan dari pertemanan, hingga akhirnya ia memiliki banyak pelanggan yang tersebar di Malang Raya dan Bali. Dari waktu ke waktu usahanya terus berkembang, hingga akhirnya ia tidak bisa melayani seluruh pesanan, karena kekurangan tenaga.

Akhirnya ia mengajari beberapa tetangganya untuk membuat anyaman rotan, hingga akhirnya usaha ini tidak hanya memberikan penghasilan untuknya, namun juga memberikan pendapatan untuk tetangganya.

Pandemi Covid-19 memang sempat berpengaruh pada usahanya, namun kini lambat laun usahanya bangkit kembali setelah tiga bulan tidak ada order.

“Alhamdulillah tiga minggu ini mulai lancar, yang penting membangun usaha itu harus bersemangat, ati karep (niat), pasti akan berhasil,” ujar pria yang pernah jadi korban PHK tersebut sambil tersenyum. (*)

Pewarta : Muhammad Dhani Rahman
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.