https://malang.times.co.id/
Gaya Hidup

Kenalan dengan Agave dan Peran Pentingnya di Industri Minuman

Senin, 05 September 2022 - 02:27
Kenalan dengan Agave dan Peran Pentingnya di Industri Minuman Petani memanen tongkol ppohon agave. (Foto: wirestock/Freepik)

TIMES MALANG, JAKARTA – Kalian pasti sudah pernah melihat agave di pinggir jalan atau taman-taman pribadi ataupun umum. Nah, tanaman ini rupanya tak hanya berguna sebaga hiasan semata, melainkan juga digunakan sebagai salah satu bumbu penting dalam industri minuman.

Industri minuman yang dimaksud yakni pembuatan tequilla atau tuak ala Meksiko. Tanaman yang cocok tumbuh di daerah kering ini memiliki bentuk seperti pohon nanas raksasa. Tongkol pohon merupakan bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan tequilla.

Tongkol agave memiliki kandungan gula dalam bentuk fruktosa yang tinggi. Saat di fermentasi, air perasan dari tongkol agave ini akan menjadi tequilla atau tuak ala Meksiko. Namun tak semua tanaman agave bisa dijadikan tuak. Hanya khusus agave biru atau blue agave saja yang bisa digunakan sebagai bahan tequilla.

Tanaman ini umum dibudidayakan di Meksiko dan beberapa negara bagian AS dengan iklim yang tandus seperti California. Daerah-daerah tandus ini juga terkenal dengan tanaman-tanaman yang hanya memerlukan penyiraman minimum seperti buah zaitun dan kacang almond.

Tongkol-agave.jpgTongkol agave yang akan diperas dan difermentasikan menjadi tuak. (Foto: Juanjonmeta/Freepik)

"Kami menanam agave dengan hanya menggunakan 1/10 kebutuhan air dari yang biasa digunakan pada penanaman buah zaitun yang dulu pernha menjadi komoditi utama di lahan ini," ungkap Craig Reynolds, petani agave asal California seperti dilansir dari video unggahan CBS News.

Untuk mendapatkan agave dewasa siap panen, Reynolds memerlukan waktu 6 tahun lamanya. Dan saat panen pun tak semudah yang dibbayangkan, dibutuhkan tenaga ekstra dan pengalaman bertahun-tahun untuk bisa memanen agave dan memotong ujung daunnya yang berduri.

Dengan bantuan sebuah alat bernama koa, daun agave akan dipangkas hingga terliaht tongkolnya yang disebut pina. Pina ini akan berbentuk seperti nanas yang belum dikupas tanpa mahkota. Sebuah pina berukuran sangat besar dan minimal memiliki berat 50 kg.

Pina-pina ini kemudian akan dijual oleh petani ke tempat penyulingan terdekat untuk kemudian di buat menjadi tequilla. Kini budidaya agave sudah menjadi sebuah tren di AS dan Amerika Latin.

Manisnya rasa tequilla dicampur dengan manisnya pendapatan yang diraih menjadi salah satu faktor petani rela meluangkan waktu begitu lama untuk membudidayakan tanaman ini.

"Aku mendapatkan telpon dari beberapa pihak setiap hari. Mereka menanyakan darimana mereka bisa mendapatkan benih agave," ungkap Reynold yang mengubah lahan zaitunnya di California menjadi lahan yang ditanami agave. (*)

Pewarta :
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.