Hukum dan Kriminal

BP2MI Sebut Calon TKW yang Kabur dari BLK PT CKS Alami Luka Serius

Sabtu, 12 Juni 2021 - 19:17
BP2MI Sebut Calon TKW yang Kabur dari BLK PT CKS Alami Luka Serius Kepala BP2MI saat ditemui awak media di Mapolresta Malang Kota usai menjenguk tiga korban calon TKW, Sabtu (12/6/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membeberkan kondisi terkini lima calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang nekat kabur dari Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri (LN) PT Central Karya Semesta (PT CKS) Malang.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menjelaskan, tiga dari lima calon TKW yang mengalami luka parah akibat terjatuh ketika kabur melalui gedung BLK, saat ini mengalami luka serius dan dirawat di RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Benny mengatakan, tiga wanita yang mengalami luka parah, dengan nama Fauziah, Minarti dan Baiq tersebut saat ini menjalani operasi.

"Minarti mengalami luka belakang punggung dan patah tulang kaki. Tindakannta operasi. Baiq patah tulang kaki kiti dan operasi. Lalu Fauziah agak berat, patah tulang pinggang dan di bokong dan di kaki. Tindakan media harus operasi," ujar Benny saat ditemui di Polresta Malang Kota usai menjenguk kondisi tiga wanita di RS Wava Husada, Sabtu (12/6/2021).

Lalu untuk dua calon TKW yang selamat dari insiden kabur, BP2MI telah mengantongi identitasnya dan saat ini telah di tempatkan di lokasi yang tidak disebutkan.

"Sudah tahu identitasnya dan sudah aman. Kami serahkan aemua ke pihak kepolisian," katanya.

Sebelumnya tiga korban calon TKW yang kabur dan mengalami luka tersebut dibawa ke RS Wava Husada dan dibiayai oleh PT CKS.

Akan tetapi saat ini, ditegaskan Benny, semua pembiayaan operasi dan perawatan hingga sembuh nanti akan diambil alih oleh negara, dalam hal ini BP2MI.

"Kami menolak sepeser pun dari perusahaan. Meskipun ada itikad baik. Kami tidak akan menerima. Semua akan kami ambil alih sebesar apapun biayanya," tegasnya.

Tak hanya itu, Benny pun juga memotivasi ketiga wanita yang saat ini tengah dirawat untuk berani mengungkapkan semua yang dialaminya dan didengarnya selama berada di BLK LN PT CKS.

"Tidak boleh takut dan harus memberi keterangan ke polisi apa yang mereka lihat, dengar dan alami. Saya akan meyakinkan mereka. Kami di belakang mereka," tuturnya.

Sementara itu yang lebih mengejutkan lagi, Benny mengungkapkan bahwa setelah mendengarkan dari lima calon TKW dan beberapa calon TKW, ternyata di BLK LN PT CKS kerap kali terjadi kekerasan secara verbal maupun fisik.

"Ada satu peristiwa, seorang calon PMI (Pekerja Migran Indonesia) atau TKW menggunakan celana pendek. Hal itu memang tidak diperbolehkan di perusahaan itu. Ditegur boleh, kalau itu menjadi aduan. Tetapi pernah ada perlakuan tidak senonoh. Jadi celananya langsung diturunkan dan disaksikan banyak orang," bebernya.

Tak hanya itu saja, Benny juga mengungkapkan bahwa peristiwa meninggalnya salah satu calon TKW di dalam BLK LN PT CKS memang benar adanya. Akan tetapi, dari kesaksian, pengelola berusaha menutupi kematian tersebut dengan dalih meninggal di rumah sakit, bukan didalam BLK.

"Padahal kesaksian dari para calon TKW itu semua sama. Meninggalnya di BLK dan perusahaan mencoba menutup mulut para calon TKW," imbuhnya.

Bahkan, yang lebih mengherankan lagi adalah beberapa calon TKW tersebur iuran untuk pengobatan calon TKW tersebut. 

"Iuran sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu untuk pengobatan itu. Jadi perusahaan di sini tidak bertanggungjawab. Semoga proses penyidikan polisi nanti jadi pintu pembuka kasus kematian ini," pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.