TIMES MALANG, PADANG – Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,  membuka peluang bagi generasi Z untuk meningkatkan kualitas diri dengan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran, baik secara online atau offline sehingga kita bisa belajar dimana saja, bahkan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi dalam mempersiapkan generasi emas 2045. 

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, adalah generasi yang tumbuh di era digital dengan akses informasi yang lebih mudah dibandingkan generasi sebelumnya.
Hal ini menjadikan mereka sangat terbiasa dengan teknologi dan mampu memanfaatkan gadget dengan mudah dalam berbagai aspek kehidupan,seperti membuat konten video, musik atau tulisan.

Di era digital, anak-anak tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Mereka terpapar gadget, internet dan media sosial sejak dini. Kondisi ini membuat literasi digital menjadi kebutuhan penting untuk membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan agar dapat menggunakan teknologi secara bijak. Orang tua memegang peran utama dalam membimbing anak-anak, terutama dalam aspek etika, budaya, keamanan dan keterampilan digital.

Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah munculnya model pembelajaran daring. Dengan kuliah daring, mahasiswa dapat belajar dari mana saja, kapan saja, tanpa terbatas ruang dan waktu. 

Namun keberhasilan dalam pembelajaran daring sangat bergantung pada kemampuan belajar mandiri. Pentingnya belajar mandiri dalam kuliah daring, peluang yang ditawarkan, serta tantangan yang dihadapi.

Fleksibel waktu dana lokasi mahasiswa dapat mengatur jadwal belajar sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan antara kuliah, pekerjaan dan aktivitas lainnya.

Akses ke sumber belajar yang beragam dengan kuliah daring, mahasiswa memiliki akses ke berbagai sumber belajar seperti e-books, video tutorial, webinar dan forum diskusi. Belajar mandiri memungkinkan mereka memanfaatkan sumber ini secara maksimal.

Peningkatan keterampilan manajemen waktu, belajar mandiri mengharuskan mahasiswa mengatur waktu mereka secara efektif. Pembelajaran yang lebih personal dapat memilih topik atau materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan memungkinkan untuk mendalami bidang yang disukai.

Keterampilan digital yang dibutuhkan di dunia kerja generasi Z dihadapkan pada tuntutan keterampilan digital yang lebih tinggi dalam dunia kerja. Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi sejak usia dini, memiliki kesempatan untuk memperdalam keterampilan coding, analisis data, desain grafis, dan berbagai keahlian teknologi lainnya.

Platform pendidikan digital menawarkan kursus tantangan keterampilan yang sangat dibutuhkan ini, membuka peluang kerja yang lebih luas di berbagai sektor. Sektor teknologi, keuangan digital, dan pemasaran digital adalah beberapa industri yang sangat membutuhkan keahlian Generasi Z.

Pembelajaran berbasis game (Gamification), Generasi Z sangat terikat dengan teknologi terutama dalam bentuk game. Pembelajaran yang berbasis game menawarkan pendekatan yang lebih menyenangkan dan interaktif dalam belajar. Beberapa platform pendidikan mulai mengintegrasikan konsep ini untuk menarik minat Generasi Z melalui gamifikasi.

Kolaborasi global pendidikan di era digital memungkinkan kolaborasi global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Generasi Z dapat bekerja sama dengan rekan-rekan dari berbagai negara untuk menyelesaikan proyek atau penelitian melalui platform seperti Google Classroom, Slack, atau Microsoft Teams. Kolaborasi ini menjadikan pendidikan lebih terbuka dan terhubung.

Tantangan dalam pendidikan digital meskipun ada banyak peluang, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh Generasi Z dalam pendidikan digital. Salah satunya adalah akses yang tidak merata ke teknologi di beberapa daerah atau negara berkembang.

Pendidikan bagi Generasi Z di era digital menawarkan banyak peluang yang luas, mulai dari akses ke berbagai sumber pembelajaran, fleksibilitas waktu dan tempat, hingga keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin digital.

***

*) Oleh : Anjaz Saputra, Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.