TIMES MALANG, MALANG – Bulan Ramadan merupakan momen istimewa yang penuh dengan keberkahan dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah guna meraih pahala berlipat ganda.

Amalan-amalan ini tidak hanya meningkatkan kualitas spiritual tetapi juga mempererat hubungan dengan sesama. Salah satu amalan utama adalah membaca Al-Quran, karena Ramadan disebut sebagai bulan turunnya Al-Quran. Membaca dan mentadabburi ayat-ayatnya menjadi cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain membaca Al-Quran, sholat tarawih juga menjadi ibadah sunnah yang hanya ada di bulan Ramadan. Salat malam ini dianjurkan bagi setiap Muslim yang ingin mendapatkan ampunan dan pahala berlimpah.

Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa melaksanakan sholat malam di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

Oleh karena itu, menjalankan sholat tarawih secara rutin menjadi kesempatan besar untuk meraih ampunan dan keberkahan.

Momentum berbuka puasa juga menjadi waktu yang istimewa, di mana doa-doa tidak akan ditolak. Oleh karena itu, memperbanyak doa saat berbuka merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Tidak hanya berdoa untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, sahabat, dan umat Muslim secara keseluruhan.

Keistimewaan lain dari Ramadan adalah peluang untuk bersedekah. Memberikan makanan berbuka kepada orang lain atau membantu mereka yang membutuhkan akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.

Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, kecuali puasa yang pahalanya langsung diberikan oleh Allah SWT.

Selain memperbanyak ibadah, menjaga lisan dan hati dari ucapan yang sia-sia juga menjadi bagian penting dari puasa. Ramadan tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat, seperti ghibah, marah, atau perkataan yang menyakiti orang lain.

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa jika seseorang mencaci atau mengajak bertengkar, hendaknya cukup mengatakan, "Sesungguhnya aku sedang berpuasa." Sikap ini mencerminkan kesabaran dan keutamaan dalam menjaga kesucian ibadah puasa.

Memanfaatkan bulan Ramadan untuk meningkatkan silaturahmi juga sangat dianjurkan. Hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan sesama umat Muslim akan membawa keberkahan tersendiri.

Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan yang renggang dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Rasulullah SAW bersabda bahwa menyambung tali silaturahmi adalah salah satu tanda keimanan kepada Allah dan hari akhir.

Puncak dari ibadah di bulan Ramadan adalah i’tikaf di 10 malam terakhir. I’tikaf merupakan bentuk ibadah dengan berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari malam Lailatul Qadar.

Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini merupakan momen istimewa yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Dengan menjalankan amalan-amalan sunnah ini, umat Muslim dapat memaksimalkan keberkahan Ramadan dan meraih pahala berlipat ganda. Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa manfaat tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Mari manfaatkan bulan yang penuh berkah ini untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

***

*) Oleh: Faizza Dinda Az-Zahro, Mahasiswa Universitas Islam Malang, Kader PMII Rayon Sunan Bonang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi TIMES Indonesia.

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.