https://malang.times.co.id/
Opini

Fakta dan Narasi Ekonomi Indonesia Dibius Retorika

Kamis, 10 April 2025 - 15:29
Fakta dan Narasi Ekonomi Indonesia Dibius Retorika Fitria Nurma Sari, Dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan.

TIMES MALANG, YOGYAKARTA – Pembahasan tentang kondisi kesehatan ekonomi Indonesia semakin menghangat di dalam negeri hingga menjadi perbincangan media internasional. Nikkei Asia salah satu media Jepang memberitakan kondisi IHSG yang sempat dibekukan sementara karena turun lebih dari 6%. 

Bloomberg juga memberitakan hal serupa sebagai penurunan tertajam sejak 2011 karena investor mulai resah akibat manuver pemerintah yang sangat ambisius. Sementara itu media negeri jiran Singapore Business Times memberitakan anomali penurunan tersebut karena pasar Asia cenderung positif karena kebijakan stimulus dari China. 

Namun alih-alih pemerintah mengakui permasalahan ini dan bergerak mencari solusi pemerintah lebih memilih untuk menciptakan opini bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Pemerintah menampilkan optimisme sebagai bentuk denial terhadap kenyataan yang terjadi.

Selain IHSG yang secara mengesankan terjun bebas, beberapa indikator ekonomi nasional menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah mengklaim inflasi Indonesia di bawah 3% yang menyentuh level terendah sepanjang masa sebagai bukti keberhasilan pemerintah mengelola ekonomi nasional. 

Akan tetapi inflasi yang terlalu rendah sebenarnya menjadi tanda bahwa daya beli masyarakat melemah. Stabilitas harga memang terjamin namun dibarengi oleh lesunya konsumsi masyarakat Indonesia. Padahal konsumsi domestik menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Rupiah juga terus merosot paling tajam se-Asia hingga menyentuh level Rp 16.472 per dollar AS. Rupiah dinobatkan menjadi salah satu mata uang terburuk di Asia di tahun 2025 ini. Bukan tidak mungkin rupiah akan menyentuh Rp 17.000 per dolar AS pada akhir tahun jika kondisi ekonomi saat ini berlarut-larut. 

Sementara itu, pemerintah menyatakan bahwa kondisi ini wajar karena terdampak kebijakan suku bunga The Fed akan tetapi faktor defisit transaksi berjalan yang semakin lebar juga berpengaruh signifikan terhadap pelemahan nilai rupiah. 

Pada tahun 2024 defisit transaksi berjalan Indonesia menjadi 8,85 miliar dollar AS dari sebelumnya 2,04 miliar dolar pada tahun 2023. Melebarnya defisit transaksi berjalan utamanya dipengaruhi penyusutan ekspor baik secara jumlah maupun harga tiap komoditas ekspor. Dalam satu dekade belakangan, neraca transaksi berjalan Indonesia hanya mengalami surplus pada tahun 2021 dan 2022.

Pemerintah secara berulang menyatakan bahwa kondisi ini masih terkendali. Pemerintah sedang menerapkan strategi ekonomi agar ekonomi bisa stabil sehingga mampu menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.

Akan tetapi yang menjadi tanda tanya besar adalah apakah strategi yang dibuat benar-benar berdasarkan realitas ekonomi, atau hanya sekedar retorika untuk meredam sentimen negatif pasar. 

Retorika memang menjadi salah satu senjata pemerintah sebuah negara untuk menjaga stabilitas ekonomi politik selain kebijakan moneter dan fiskal. Strategi ini dilakukan secara terstruktur agar kepercayaan investor tetap terjaga. Hal ini diindikasikan dengan penggunaan optimisme yang diutarakan kepada publik. 

Dalam kasus terdapat risiko resesi akibat keuangan global, pemerintah akan tetap menginfokan bahwa ekonomi di Indonesia tetap tumbuh di atas 5% karena dukungan konsumsi domestik. Pemerintah berpegang jika pemerintah juga ikut panik, maka pasar akan chaos menyebabkan semakin dalamnya resesi. 

Strategi ini berlanjut dengan mulai dikontrolnya sentimen pasar melalui pembatasan berita-berita negatif. Pemerintah akan meminta media fokus pada kebijakan dan prestasi pemerintah.

Hal ini terbukti dengan Prabowo mengundang sejumlah pimpinan redaksi media nasional pada 22 Februari 2025 di Garuda Yaksa, Bogor. Prabowo pada kesempatan itu menyampaikan berbagai isu terkini dan kebijakan strategis pemerintahan Prabowo. Prabowo berharap media juga. 

Dalam kasus ekstrim, bukan tidak mungkin usaha dalam mengontrol media bersifat agresif. Pada masa orde baru, media yang kritis terhadap kebijakan pemerintah akan dibredel. Ijin usahanya akan dicabut dan dilarang untuk beroperasi. Teror-teror akan diberikan kepada awak media hingga jajaran redaksinya. 

Jika pemerintah selalu berfokus pada retorika atau bahkan denial daripada penyelesaian terhadap masalah yang ada investor akan semakin tidak percaya pada iklim investasi di Indonesia. Investor memiliki sifat sangat sensitif terhadap isu-isu dan ketidakpastian.

Jika pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang tegas, bukan tidak mungkin investasi keluar akan semakin deras yang berdampak pada stabilitas industri keuangan di Indonesia.

Bukan hanya industri yang terdampak, masyarakat luas akan semakin terhimpit dan semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika industri melemah, serapan tenaga kerja juga berkurang menyebabkan PHK massal terjadi. 

Pada tahun 2024 ada 30 pabrik tekstil yang menyatakan bangkrut dan menutup operasionalnya. Total sebanyak 80.000 pekerja terkena PHK yang berasal dari berbagai sektor industri meningkat dari tahun 2023 sebanyak 60.000 pekerja. 

Pada akhirnya penerimaan negara akan berkurang dan terbukti penerimaan pajak Februari 2025 turun 30,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tentu saja penerimaan pajak yang berkurang akan memberi ruang fiskal pemerintah semakin sempit. 

Belanja negara akan berkurang yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebuah siklus yang saling berdampak. Tentu saja, pemerintah untuk menanggulanginya dengan cara tradisional melalui menumpuk hutang yang saat ini sudah menyentuh Rp 8.680 triliun. 

Optimis memang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, akan tetapi retorika yang tidak dibarengi langkah konkret bisa memperburuk situasi. Kebijakan secara aktual berdasarkan data yang relevan dan analisis objektif. 

Oleh karena itu, pemimpin yang saat ini pemerintah sudah seharusnya turun ke bawah memahami kondisi lapangan bukan hanya berdiri di menara gading seraya mengeluarkan statement-statement kontra produktif. 

***

*) Oleh : Fitria Nurma Sari, Dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.