https://malang.times.co.id/
Opini

Persewangi Menunggu Tuah Pelatih dari Timur

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:58
Persewangi Menunggu Tuah Pelatih dari Timur Ibnu Tsani Rosyada, Pencinta Persewangi.

TIMES MALANG, BANYUWANGI – Persewangi memastikan diri berlaga di babak 16 besar Liga 4 PSSI Jawa Timur usai melumat Persebo 1964 Bondowoso dengan skor 3-1 di Stadion Diponegoro. Laskar Blambangan tergabung di Grup II bersama sejumlah tim kenamaan Jawa Timur. Diantaranya Mitra Surabaya, Persedikab Kediri dan Persenga Nganjuk.

Keberhasilan Persewangi ke babak 16 besar ini, tentu menjadi catatan menarik. Apalagi jika melihat sosok sang pelatih, Yulius Alexander Saununu. Ya, Persewangi punya catatan yang cukup baik dengan sejumlah peramu taktik asal Indonesia Timur. Saununu yang berasal dari Ambon diharapkan kembali menghadirkan tuah bagi Persewangi. Sebagaimana para pendahulu sebelumnya.

Dalam sejarahnya, Persewangi berhasil melaju ke babak final atas tuah pelatih dari timur. Sebut saja Nus Yadera. Pelatih kelahiran Ambon itu, berhasil mengantarkan Persewangi hingga babak final Devisi II Liga Indonesia pada musim kompetisi 2007/2008.

Pelatih yang sempat malang melintang di klub Gelora Dewata itu, berhasil membawa Persewangi bangkit. Mengawali dari Devisi III Regional, tim yang dikapteni oleh Fahmi Amirudin itu berhasil melenggang hingga enam besar Devisi III Nasional dan berhak untuk naik kasta ke Liga II.

Musim 2007/2008 itu, Nus Yadera berhasil memoles permainan Persewangi selayaknya tiki taka ala Barcelona. Permainan bola-bola pendek dan aksi individu para pemainnya menjadi komposisi yang mematikan lawan-lawannya. Tidak hanya membuat Stadion Diponegoro angker bagi setiap tim lawan yang tandang, tapi juga berhasil melejitkan talenta-talenta ke pentas sepak bola nasional. Seperti halnya Feri Aman Saragih dan Beny Wahyudi.

Tangan dingin Nus Yadera mampu mengantarkan Persewangi tembus ke babak final. Bermain di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta yang sakral. Melawan Persires Rengat. Disiarkan langsung oleh televisi nasional kala itu. Sayangnya, dewi fortuna masih belum berpihak, Persewangi terpaksa puas sebagai runner up usai tumbang dengan skor 4-1.

Kiprah Nus Yadera untuk Persewangi tak semata berhasil mengantarkannya ke babak final Liga II. Namun, juga berhasil menumbangkan tim unggulan dari Divisi Utama, kasta tertinggi sepak bola Indonesia kala itu, PKT Bontang pada ajang Copa Dji Sam Soe tahun 2007. 

Pasukan hitam merah mampu membekuk PKT Bontang dengan skor 3-2. Permainan yang menegangkan itu, masih lekat dalam ingatan saya ketika menyaksikannya secara langsung di Stadion Diponegoro itu.

Tuah Nus Yadera dilanjutkan oleh pelatih asal Indonesia Timur lainnya. Yakni, Hendrik Montalalu, pelatih kelahiran Minahasa, Sulawesi Utara. Ia mantan penjaga gawang yang sempat menjadi andalan Timnas Indonesia.

Hendrik Montalalu menangani Persewangi seusai kelabakan mengarungi beratnya Devisi I pada kompetisi 2008/2009. Ia memandegani Persewangi yang harus kembali bermain di Devisi II pada kompetisi 2009/2010.

Di bawah menejer baru, Michael Edy Haryanto, Hendrik Montalalu tak punya banyak opsi untuk berbelanja pemain. Ia harus mengoptimalkan potensi yang ada. Ia pun banyak memanfaatkan eks Persewangi U-18. Seperti Decky Rolias, Raul Setiawan, Frengki Sulityono, Yusuf Efendi dan lainnya.

Racikan allenatore yang pernah memperkuat NIAC Surabaya semasa aktif sebagai pemain itu, membuahkan hasil memuaskan. Punggawa-punggawa muda Persewangi berhasil memeragakan permainan indah yang efektif. 

Sentuhan antar kaki dan rotasi pemain yang atraktif kerap merepotkan pertahanan lawan. Tak melulu striker yang menjadi tumpuan pencetak gol. Pemain tengah macam Riki Manopo hingga pemain belakang pun bisa sewaktu-waktu melesakkan gol.

Penampilan meyakinkan punggawa Hendrik Montalalu itu terlihat sejak awal liga. Mengawali Divisi II Group G di Stadion Diponegoro, Persewangi berhasil mencukur Perseta Tulungagung dengan skor 3-0. Catatan baik di setiap pertandingan berhasil dijaga hingga pertandingan final.

Sayangnya, di pertandingan final yang digelar di Stadion Kuningan Jakarta itu, Persewangi tak mampu membendung keperkasaan Persikasi Bekasi. Tim besutan Montalalu itu harus menyerah dengan skor 3-0 juga.

Keberhasilan Persewangi menembus babak final di bawah besutan dua pelatih asal Indonesia Timur di atas, sepertinya bakal dilanjutkan oleh Alexander Saununu. Tak berlebihan kiranya harapan tersebut jika melihat penampilan Persewangi di dua babak penyisihan sebelumnya.

Alexander Saununu yang menangani Persewangi menggantikan mendiang Samsudin Battola yang wafat sebelum liga bergulir itu, mengusung trend sepak Bola modern. Kali ini, tidak begitu nampak skill individu pemain, namun lebih mengandalkan sistem. 

Permainan yang dibangun (build up) dari belakang, passing dan aliran bola pendek coba diterapkan oleh Saununu pada beberapa pertandingan. Meski tak terlalu berjalan mulus, namun perkembangan permainan Persewangi dari pertandingan ke pertandingan mulai menunjukkan trend positif, meski masih perlu perbaikan.

Permainan sepak bola modern juga mengharuskan pemain mampu mengisi lebih dari satu posisi. Pergerakan pemain tampak fleksibel. Hal tersebut dapat kita lihat dari perubahan posisi yang dilakukan oleh Lutfi, Fadel Muhammad, Akbar dan Ilham Maulana yang selalu berotasi mengisi posisi yang kosong. 

Dengan taktikal yang demikian, patut kita tungguh tuah ketimuran Saununu bagi Persewangi. Akankah Laskar Blambangan kembali melenggang ke babak final? Mari kita tunggu! (*)

***

*) Oleh : Ibnu Tsani Rosyada, Pencinta Persewangi.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: opini@timesindonesia.co.id

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.