TIMES MALANG, SURABAYA – Berapa banyak model kepemimpinan yang diterapkan dan berjalan  mampu menghadirkan suatu magnet tersendiri bagi masyarakat? Kepemimpinan yang tidak hanya sebatas pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial saja namun mampu menjadi model  best practice/ role model  bagi yang lain. Setujukah bila kepemimpinan lokal menjadi citra kepemimpinan masa depan?  

Kiranya perlu ditelusuri hal tersebut dengan realitas di masyarakat. Kepemimpinan lokal yang dimaksud disini yakni kepemimpinan yang berasal dari daerah. Daerah memiliki andil yang cukup besar dalam melahirkan pemimpin yang melaksanakan perannya di suatu wilayah . Berapa banyak tokoh nasional maupun dunia yang teruji dan lahir dari kesuksesannya dalam menjalankan peran sebagai pemimpin daerah.

Melihat sisi positif yang terus digali dari daya juang sosok pemimpin maka tak diragukan apabila kapasitas daerah dalam memunculkan tokoh-tokoh bangsa menjadi perhatian bersama. Seperti halnya dalam masa kini yang ramai dengan pemberitaan tentang sosok/ figur anak bangsa untuk memimpin Indonesia di masa depan. 

Refleksi bersama perlu dilakukan bukan hanya sekedar di kaji secara testimoni namun langsung dari kontribusi apa yang telah dicapai oleh sosok pemimpin tersebut. Meskipun tidak menjadi parameter keberhasilan pemimpin jika dilihat hanya dari satu aspek saja. Hal yang menjadi perhatian utama yakni kepercayaan masyarakat terhadap sosok/ figur pemimpin tersebut. Sebab dari kepercayaan inilah menjadi langkah awal dalam melihat aspek secara menyeluruh tentang keberhasilan seorang pemimpin.

Berikutnya yakni rekam jejak atau potret diri pemimpin, sosok pemimpin terlahir bukan hanya dari bakat / keturunan saja namun ketrampilan hidup yang menempanya untuk bisa sampai pada hal yang  dicita-citakan. Sebagaimana dalam buku Connected Leadership tahun 2022 karya Dr Nazaruddin Malik, SE, M.Si disampaikan bahwa seorang pemimpin dapat membawa perubahan dan menjadi penghubung bagi anggotanya dalam hal komunikasi dan keberlangsungan tim seperti bagaimana pemimpin membangun kepercayaan, mengasah simpati empati serta menguatkan sense of belonging dalam tim.  

Untuk itulah pentingnya kemampuan dan kemauan yang terhubung antara satu dengan yang lain dalam berbagai strategi untuk melakukan perubahan bagi masyarakat menjadi kebutuhan dalam kepemimpinan lokal. Kemauan merupakan modal dasar untuk memimpin dimana ada langkah strategis yang akan dilakukan dalam tugas kepemimpinannya menuju cita-cita bersama. Adapun kemampuan disini merujuk pada integritas yang dimiliki baik kepribadian, pengetahuan, spiritual, serta ketrampilan yang dimiliki sosok pemimpin.

Hadirnya gagasan atau ide segar dari sebuah kepemimpinan mampu menumbuhkan kepercayaan yang terbangun antara pemimpin dengan tim kerjanya. Sebagaimana disampaikan dari penelitian tentang studi perilaku kepemimpinan Ohio State University di tahun 1945 dimana seorang pemimpin menyeimbangkan dua aspek yang berjalan secara utuh yakni Initiating Structure yaitu perilaku kepemimpinan berdasar dari inisiatif yang dibangun oleh pemimpin tentang hal-hal yang terkait dengan keberlangsungan selama kepemimpinan berjalan.

Berikutnya Consideration yaitu perilaku kepemimpinan berdasar dari adanya keaktifan/ keterlibatan anggota tim dimana adanya pertimbangan tim kerja dalam memberikan sumbang saran berupa ide/ gagasan selama proses kepemimpinan berlangsung. Apabila kedua aspek tersebut berjalan dengan baik akan memantapkan potensi yang dimiliki daerah melalui program kerja bersama sehingga dapat terealisasi dengan baik.

Faktor lain yang mempengaruhi kepemimpinan lokal selain  dari adanya pengaruh, model/ gaya memimpin, rekam jejak, perubahan yang mengerakkan masyarakat, terdapat pula hal strategis lain yang diharapkan dimiliki sosok pemimpin yakni kemampuannya dalam problem solving (Pemecahan Masalah). Pemimpin diharapkan mampu memberikan keputusan yang tepat dan hal ini dapat di temukan dari pengalaman dan keterbukaan sosok pemimpin dalam pemecahan masalah yang dihadapi. 

Dari potret tersebut akan menjadi starting point yang menegaskan bahwa kepemimpinan lokal dapat menjadi gambaran untuk kepemimpinan di masa depan dengan ragam harapan keberadaannya mampu menggerakkan masyarakat sehingga secara kualitas dan kuantitas potensi yang dimiliki daerah dapat tercapai secara maksimal melalui  program kerja yang dicita-citakan bersama.

Sosok/figur pemimpin daerah akan menjadi inspirasi atas prestasi/ capaian yang telah diraih pada saat mereka memimpin di wilayahnya dan mampu membawa perubahan ke arah lebih baik. Semoga.

***

*) Oleh: Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id