TIMES MALANG, MALANG – Pemain bertahan Arema FC, Ikhfanul Alam selama ini dikenal sebagai pemain jebolan Akademi Arema. Namun siapa sangka sebenarnya pemain yang juga anggota polisi itu pernah dicoret dari Akademi Arema .

Pencoretan itu terjadi pada 2009 silam, saat itu Ikhfanul Alam ngebet bergabung dengan tim junior Arema FC. Kala itu usianya baru menginjak 17 tahun. Persaingan yang ketat membuatnya harus tersingkir.

Namun bukan berarti dia mengubah cita-citanya untuk menjadi pemain sepakbola. Justru dia bertekat untuk bisa membela tim kebanggaan Aremania itu bagaimanapun caranya. Akhirnya dia memutuskan untuk bergabung dengan Malang Football Club yang dikelola oleh Timo Scheunemann.

“Dulu Akademi Arema tidak seperti sekarang, begitu dicoret berarti membela tim junior Arema kesempatannya tertutup,” ungkapnya.

“Tapi saya tidak menyerah, bagaimanapun saya harus bisa kembali kesini dengan memperkuat Arema,” kenang Ikfhfanul Alam.

Kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil, setelah sempat beberapa kali bermain untuk tim amatir. Akhirnya Ikhfanul Alam bisa menembus tim profesional seperti Persikoba Batu dan Persekam Metro FC.

Perjalanan Ikhfanul Alam sebagai pesepakbola sempat terhenti, namun hal itu justru membawanya kembali lagi menjadi pesepakbola setelah menjadi polisi.

Pada 2016 pemain yang kini berusia 29 itu masuk dalam skuat Bhayangkara FC. Kemudian karirnya berlanjut dengan bergabung dengan Kalteng Putra pada 2017. Kemudian dilanjutkan dengan bergabung dengan Persiba Balikpapan dan PSIR Rembang. Sebelum akhirnya kembali ke Malang dengan menjalin ikatan kontrak pada 2019.

Jelang musim 2020, kontrak Ikhfanul Alam tidak diperpanjang oleh Arema FC dia memilih hengkang ke Badak Lampung. Baru jelang Piala Menpora 2021 dia kembali dipanggil untuk memperkuat Arema  FC.

Siap Bersaing

Kembali datang ke Arema FC dengan situasi baru dengan tim yang banyak dihuni oleh pemain-pemain muda membuat Ikhfanul Alam tertantang.

“Saya senang dengan suasana Arema FC saat ini. Banyak pemain muda, tentu saja ini membuat saya tertantang, jangan sampai kalah dengan yang muda-muda,” ujar Ikhfanul Alam. (*)