TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang) menyiapkan anggaran sebesar Rp19 miliar untuk Porprov IX Jatim 2025. Anggaran bantuan puslat atlet cabor dan hibah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten Malang dipastikan sudah dicairkan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M. Hidayat mengakui sudah meminta pencairan anggaran tahap I untuk puslatkab atlet Porprov. Total anggaranya, sejumlah Rp982.800.000.
Menurut Hidayat, pengajuan anggaran melalui SPM (Surat Perintah Mencairkan) anggaran untuk puslatkab sudah diteken sejak 24 April 2025 lalu.
Namun, dari data yang didapatkan TIMES Indonesia, pencairan sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dikeluarkan pihak Keuangan Daerah Pemkab Malang, terhitung per 30 April 2025.
"Total anggaran bantuan puslat atlet cabor untuk semua cabor Rp3 miliar. Tahap I, sudah pencairan R 982,8 juta, untuk 978 atlet dan pelatih. Tetapi, itu dicairkan bertahap. Jadi, tahap 1 sudah, semua cabor termasuk binaraga," terang Hidayat, menanggapi keterlambatan anggaran sehingga memicu viral atlet mengkonsumsi ayam tiren belum lama ini.
Dijelaskan, besaran bantuan puslat tiap atlet tidak sama, bergantung proyeksi target medali tiap atlet. Rinciannya, pada atlet cabor binaraga untuk target mendapatkan medali emas nilainya Rp2 juta, target perak Rp1,5 juta, dan perunggu Rp1 juta.
Jika ditotal, selama masa puslat April-Juni dengan tiga kali pencarian, tiap atlet mendapatkan bantuan Rp 3 juta sampai 6 juta. Untuk keseluruhan 12 atlet dan 2 pelatih, cabor binaraga disiapkan anggaran puslat Rp54 juta.
Pelatih sekaligus Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul menyampaikan, sampai hari ini atletnya menerima bantuan puslat melalui transfer rekening masing-masing baru sekali.
Tepatnya, pada 5 Mei 2025 lalu, setelah ramai viral dan audiensi yang dipimpin langsung Plh. Sekdakab Malang, Nurman Ramdansyah hari itu juga.
Ia lalu menunjukkan, notifikasi rekening salah satu atletnya MZA, dengan target medali perunggu, telah menerima dana transfer masuk rekening sebesar Rp1 juta. Termasuk dirinya, mengakui telah menerima bantuan puslat Rp 2 juta, sebagai pelatih.
"Ya, sudah merima. Ada yang Rp1 juta ada yang lebih. Tetapi, kemarin bantuan yang kita dapatkan dikumpulkan semua untuk dibelanjakan. Jujur kebutuhan untuk atlet lebih dari sejumlah itu, bahkan bisa dikatakan tidak ada limit," terang Indra, Kamis (8/5/2025) malam.
Di luar cabor binaraga, dari anggaran bantuan puslat dengan total Rp982,8 juta yang sudah dicairkan, besarannya beragam, bergantung jumlah atlet yang diturunkan.
Plt. Kabid Olahraga Prestasi Dispora, Andre W. juga menjelaskan, pagu anggaran untuk puslat sebesar Rp3 miliar, diusulkan tiga tahap.
Menurutnya, pengusulan pencairan tiap tahap bisa saja tidak sama jumlah totalnya. Hal ini, karena dimungkinkan atlet penerima bantuan prestasi puslat bisa saja berubah jumlahnya, disesuaikan hasil promosi degradasi atlet yang diterapkan.
"Kalau jumlah atlet bisa berkurang atau bertambah. Termasuk, target proyeksi medalinya. Makanya, pencairan dana puslat tahap berikutnya bisa jadi tidak sama. Tetapi semua bergantung usulan pihak KONI," terang Andre, Jumat (9/5/2025).
Disinggung kapan pencairan dana puslat tahap berikutnya, ia belum bisa memastikan, karena juga bergantung usulan dari KONI.
Akan tetapi, dalam pencairan dana puslat selanjutnya, pihaknya memastikan harus dilengkapi laporan penggunaan dana yang diterima sebelumnya.
Andre juga menyampaikan, ada anggaran bantuan tryout untuk 29 cabor. Nominal pagu totalnya, kurang lebih Rp 180 juta.
"Yang pasti, sampai hari ini kami mengajukan pencairan sesuai usulan KONI baru dua. Untuk bantuan puslat tahap I dan hibah KONI," terangnya.
Anggaran belanja hibah untuk KONI Kabupaten Malang senilai Rp2,5 miliar sendiri, juga tercatat sudah dicairkan. Ini sesuai status pencairan hasil verifikasi oleh Kas Daerah tertanggal 5 Mei 2025 lalu. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |