Olahraga

Kali Pertama Pada Olimpiade Tokyo 2020 NOC Diberi Kesempatan Bawa Bendera

Jumat, 23 Juli 2021 - 22:37
Kali Pertama Pada Olimpiade Tokyo 2020 NOC Diberi Kesempatan Bawa Bendera Perenang Yusra Mardini dan pelari marathon Tachlowini Gabriyesos yang dipercaya membawa bendera Tim Olimpiade Pengungsi IOC.(FOTO A: IOC)

TIMES MALANG, JAKARTA – Untuk pertamakalinyanpada Olimpiade Tokyo 2020 ini, semua Komite Olimpiade Nasional (NOC), berpartisipasi dan telah diberi kesempatan oleh IOC untuk mengirim pesan yang kuat tentang Olimpiade inklusif di mana perempuan dan laki-laki memiliki keunggulan yang setara.

Awal tahun ini, Dewan Eksekutif IOC menyetujui perubahan pedoman protokol IOC untuk memungkinkan satu atlet wanita dan satu atlet pria dari masing-masing NOC untuk membawa bendera bersama selama Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Panas.

Ada 205 NOC dan Tim Olimpiade Pengungsi IOC yang berpartisipasi dalam upacara pembukaan Olimpiade ke XXXII itu.

Dua atlet yang akan membawa bendera Olimpiade atas nama Tim Olimpiade Pengungsi IOC saat Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 adalah perenang Yusra Mardini dan pelari maraton Tachlowini Gabriyesos.

Yusra Mardini, yang berlaga di Olimpiade Rio De Janeiro tahun 2016 bagian dari Tim Olimpiade Pengungsi pertama, mengungkapkan kegembiraannya.

"Saya merasa terhormat untuk membawa bendera karena bagi saya itu berarti saya mewakili semua pengungsi di seluruh dunia, juga membawa harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik di dunia," katanya.

"Saya akan mewakili seluruh tim dan menyampaikan pesan kami bahwa pengungsi dapat bermimpi dan sukses seperti orang lain," ujar dia.

Sebelum perang di Suriah, Yusra Mardini adalah perenang kompetitif yang mewakili negaranya di kompetisi internasional.

Saat perang semakin memanas, Yusra dan saudara perempuannya meninggalkan Damaskus pada awal Agustus 2015 dan mencapai Berlin pada September 2015.

Sejak itu ia berlatih di klub Wasserfreunde Spandau 04, yang merupakan mitra Elite Schools of Sport di Berlin. Dia terpilih untuk berkompetisi di Rio 2016 sebagai bagian dari Tim Olimpiade Pengungsi pertama, dan ditunjuk sebagai Duta Niat Baik UNHCR termuda pada April 2017.

Sedangkan putri, pendamping Yusra pada Olimpiade Tokyo 2020 yang akan membawa bendera adalah Tachlowini Gabriyesos, seorang pelari marathon.

Tachlowini Gabriyesos melarikan diri dari rasa tidak aman di Eritrea ketika dia baru berusia 12 tahun dengan temannya yang berusia 13 tahun.

Dari sana ia kemudian menghabiskan waktu di Ethiopia dan Sudan, sebelum akhirnya melakukan perjalanan berbahaya melintasi Sinai hingga ke Israel.

Dia ingat temannya mengajarinya trik yang dia pelajari dari ayahnya: bahwa sebelum tidur, mereka akan melepas sepatu mereka dan membiarkannya menunjuk ke arah perjalanan mereka sehingga ketika mereka bangun keesokan paginya, mereka tidak akan tersesat.

Setelah mencapai Israel, Tachlowini menghabiskan waktu dalam tahanan sebelum dikirim ke sekolah di Hadera, di mana ia bertemu dengan pelatih larinya. Sudah delapan tahun sejak terakhir kali dia melihat keluarga yang ditinggalkannya.

Untuk pertamakalinyanpada Olimpiade Tokyo 2020 ini, semua Komite Olimpiade Nasional (NOC), berpartisipasi dan telah diberi kesempatan oleh IOC untuk mengirim pesan yang kuat tentang Olimpiade inklusif di mana perempuan dan laki-laki memiliki keunggulan yang setara.(*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.