https://malang.times.co.id/
Pendidikan

FIA UB Gelar The 4th BICBATT 2025, Bahas Transisi Inklusif dalam Bisnis, Perpajakan, dan Pariwisata

Kamis, 30 Oktober 2025 - 17:52
FIA UB Gelar The 4th BICBATT 2025, Angkat Isu Transisi Inklusif The 4th BICBATT 2025, yang digelar FIA UB secara online pada Kamis (30/10/2025). (Foto: FIA UB for TIMES Indonesia Indonesia )

TIMES MALANG, MALANG – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) kembali menggelar konferensi internasional tahunan bertajuk The 4th Brawijaya International Conference on Business Administration, Taxation, and Tourism (BICBATT) 2025, Kamis (30/10/2025). Tahun ini, konferensi mengangkat tema besar “Inclusive Transitions: Rethinking Business, Taxation, and Tourism for a Shared Future.”

Kegiatan bergengsi ini menghadirkan sejumlah pakar nasional dan internasional dari berbagai universitas ternama dunia. Pembukaan acara dilakukan oleh Prof. Dr. Hamidah Nayati Utami, S.Sos., M.Si., Dekan FIA UB. Beberapa pembicara utama yang turut hadir antara lain Bimo Wijayanto, S.E., Ak., M.B.A., Ph.D. (Direktur Jenderal Pajak Indonesia), Prof. Dr. Bruno S. Sergi (Harvard University), Prof. Jose Márcio Carvalho (University of Brasília), serta akademisi dari Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, University of Malaya, Prince of Songkla University (Thailand), dan Nueva Ecija University of Science and Technology (Filipina).

Konferensi internasional ini menjadi ajang diskusi ilmiah lintas disiplin untuk membahas isu-isu terkini seputar inovasi bisnis, digitalisasi perpajakan, dan pariwisata berkelanjutan di era pascapandemi. Fokus utama diskusi meliputi tiga bidang besar. Yakni Business Administration, Taxation, dan Tourism, dengan topik mencakup digital leadership, blockchain, creative tourism, hingga corporate governance.

Ketua BICBATT 2025, Dr. Astri Warih Anjarwi, S.E., MSA., Ak., menjelaskan bahwa tahun ini partisipasi peserta meningkat signifikan.

The-4th-BICBATT-2025-b.jpg

“Ada sekitar 70 naskah ilmiah yang dipresentasikan oleh kurang lebih 250 penulis dan peneliti dari sembilan negara, yakni Indonesia, Australia, Malaysia, Pakistan, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Cina,” ujarnya.

Menurut Astri, banyaknya peserta dari luar negeri menunjukkan bahwa BICBATT telah berkembang menjadi forum akademik internasional yang inklusif dan kolaboratif.

“Selain peneliti, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi. Ini menunjukkan bahwa BICBATT telah menjadi wadah lintas disiplin dan lintas negara,” imbuhnya.

Terkait tema yang diusung tahun ini, Astri menjelaskan bahwa sektor bisnis, perpajakan, dan pariwisata merupakan tiga pilar penting dalam transisi ekonomi global.

“Bisnis adalah motor pertumbuhan, pajak merupakan instrumen keadilan, dan pariwisata menjadi wajah ekonomi kreatif serta keberlanjutan sosial-budaya. Dalam konteks pascapandemi dan digitalisasi, transisi yang inklusif menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya cepat, tetapi juga adil dan berkelanjutan,” terangnya.

Dalam sesi diskusi, para akademisi menyoroti berbagai isu strategis di tiga bidang utama. Di bidang bisnis, pembahasan berfokus pada sustainability dan transformasi digital dalam menghadapi tantangan ESG (Environmental, Social, Governance).

Di sektor perpajakan, muncul bahasan tentang keadilan fiskal, pajak digital, dan global minimum tax, sedangkan di bidang pariwisata, fokus diarahkan pada pembangunan pariwisata berkelanjutan yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

“Intinya, BICBATT menjadi ruang dialog bagaimana kebijakan ekonomi dapat berjalan seiring dengan etika sosial dan keberlanjutan lingkungan,” jelas Astri.

Ia menambahkan, konferensi ini memiliki dua keluaran utama (output). Secara akademik, BICBATT menghasilkan prosiding dan publikasi ilmiah bereputasi internasional melalui kerja sama dengan mitra seperti Knowledge E dan PROFIT Journal. Sementara secara praktis, forum ini diharapkan mampu memperkuat jejaring kolaborasi antara akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi bisnis lintas negara.

“BICBATT bukan hanya forum ilmiah, tapi juga ruang refleksi dan sinergi. Kami ingin universitas hadir sebagai kontributor nyata bagi arah pembangunan global yang inklusif,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.