Pendidikan

Kemampuan Digital Calon Pekerja Masih Rendah, Kemnaker RI Dorong Implementasi 3 Faktor

Selasa, 14 Maret 2023 - 15:08
Kemampuan Digital Calon Pekerja Masih Rendah, Kemnaker RI Dorong Implementasi 3 Faktor Suasana kegiatan Ministrial Lecture Kemnaker RI bersama FISIP Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (14/3/2023). (Foto: Dok. FISIP UB Malang/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) mengaku bahwa kemampuan digital para calon pekerja dan karyawan di Indonesia saat ini masih terbilang rendah. 

Dalam kegiatan Ministrial Lecture Kemnaker RI bersama FISIP Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (14/3/2023), Sekretaris Jenderal Kemnaker RI, Anwar Sanusi mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan East Ventures pada tahun 2022 lalu, setidaknya 52,1 persen perusahaan di Indonesia masih kesulitan untuk mencari karyawan dengan kemampuan digital.

“Sebaliknya, hanya 7 persen saja perusahaan yang mudah merasa mencari karyawan dengan kemampaun digital,” ujar Anwar, Selasa (14/3/2023).

Kemudian, dari survei tersebut, lanjut Anwar Sanusi, 56,3 persen calon pekerja hanya menguasai secara teoritis saja bukan secara aplikatif. Bahkan, 32,4 persen perusahaan pun menilai calon karyawan tidak memiliki kemampuan digital yang memadai sesuai dengan keinginan perusahaan.

Sementara secara global, peringkat Indonesia untuk daya saing digital juga masih rendah. Anwar Sanusi menjelaskan, dari data IMD World Digital Competitiveness Rangking 2022, Indonesia berada di peringkat 51 dari 63 negara.

“Indonesia lemah dalam pilar knowledge berada di posisi 60 dan sub pilar training dan education berada di peringkat 62,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Kemnaker RI pun terus berupaya untuk meningkatkan kualitas calon pekerja untuk kemampuan digital. Upaya tersebut tertuang dalam tiga faktor, yakni adaptif, resikien dan inklusif.

“Ada lima hal yang juga dilakukan Kemnaker, yaitu reformasi dan pendidikan pelatihan vokasi, optimalisasi sistem informasi dan layanan pasar kerja, perluasan kesempatan kerja, jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang adaptif serta hubungan industrial yang harmonis,” jelasnya.

Tidak hanya itu, menurutnya Kemnaker juga telah melakukan 9 lompatan terkait ketenagakerjaan. Diantaranya, transformasi Balai Latihan Kerja, Link and Match Ketenagakerjaan, Transformasi Program Perluasan Kesempatan kerja dan pengembangan talenta muda.

“Ada juga perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan ketenagakerjaan, pengembangan ekosistem digital ketenagakerjaan dan reformasi birokrasi,” tuturnya.

Kemnaker RI juga sudah menyiapkan ekosistem digital ketenagakerjaan, yaitu SIAP kerja (Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan) dan Satu Data Ketenagakerjaan (SDK). Dimana hal ini digunakan untuk marketplace peningkatan keahlian melalui pelatihan.

Selain itu, Kemnaker RI juga sudah menyiapkan program talenta muda untuk Indonesia, yakni Talent Scouting, Talent Fest, Talent Corner dan Talent Class.

Dengan ini ia berharap para tenaga kerja muda tidak takut terhadap digitalisasi, karena kebutuhan di pasar kerja pada era digital lebih membutuhkan softskill. 

“Jangan pernah berhenti belajar dan jangan mudah menyerah terhadap persaingan di dunia kerja. Bangun komunikasi dan profesionalitas di tempat kerja dengan berbagai generasi. Dan terus membangun branding keterampilan diri,” pungkasnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.