TIMES MALANG, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menerima kunjungan dari Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang (Akatirta Magelang), Rabu (13/10/2021).  Kunjungan dilakukan untuk studi banding dalam upaya pengembangan pendidikan vokasi.

Rombongan berjumlah 14 orang ini diterima di ruang sidang kampus  1 Polbangtan Malang. Rudy Yuwono selaku Ketua Tim Kerja Pengembangan kapasitas Akatirta Magelang mengatakan, kunjungan sekaligus studi banding ini dilaksanakan dalam rangka adanya dukungan dari program kemitraan USAID-SECO untuk peningkatan kapasitas Akatirta. 

Direktur Polbangtan Malang Dr Setya Budhi Udrayana berbicara saat menerima kunjungan Akatirta Magelang, Rabu (13/10/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

Sebagai institusi yang bergerak di bidang pendidikan, kata Rudy, Akatirta  merupakan satu-satunya akademi  D-3 yang memiliki fokus di bidang pengembangan air  di Indonesia.  Akatirta  dibentuk oleh Perpamsi  (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia).  

“Sebagai akademi dengan pendidikan vokasi,  Akatirta merupakan satu-satunya  di Indonesia,” ujarnya sembari menyebut keinginan Akatirta meningkatkan status dari D-3 menjadi D-4, dan ke depan menjadi politeknik. 

Dengan alasan itu, lanjut Rudy,  Akatirta melakukan studi banding ke Polbangtan Malang. Dia berharap saran tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi.  Selain juga inspirasi tentang hal yang sebaiknya dilakukan, khususnya mengenai proses pembelajaran sistem teaching factory (Tefa).

Merespons maksud kunjungan Akatirta Magelang, Direktur Polbangtan Malang Dr. Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa vokasi identik dengan kegiatan praktik di lapangan. Uud, sapaannya, menjelaskan Polbangtan Malang sebagai lembaga pendidikan vokasi yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Oleh karena itu, mahasiswa Polbangtan Malang dituntut memiliki hard skill dan soft skill yang mumpuni.

Uud menuturkan, ada dua jurusan di Polbangtan Malang yaitu Pertanian dan Peternakan. Di mana jurusan Peternakan memiliki dua program studi yakni Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH), dan Agribisnis Peternakan. “Sedangkan jurusan Pertanian memiliki satu program studi yakni Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan,” ujarnya.

Uud mengatakan, pada tahun pertama mahasiswa masuk di Polbangtan Malang, ada perilaku pertanian yang harus mereka jalankan. Salah satunya kedisiplinan. Untuk hal tersebut, mahasiswa didampingi oleh anggota TNI dari Divif 2 Kostrad. Keberadaan personel TNI ini dalam rangka pembinaan disiplin mahasiswa.

Kunjungan rombongan Akatirta Magelang ke kampus Polbangtan Malang, Rabu (13/10/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

Selama masa pembinaan kedisiplinan di tingkat satu, lanjut Uud, mahasiswa juga melakukan kegiatan perilaku pertanian. Dengan pola pembelajaran itu, diharapkan sejak awal mahasiswa tergugah untuk benar-benar terjun di dunia pertanian, serta berkarakter kuat.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.  Mentan SYL mengatakan, generasi  muda harus terus memperkuat karakter entrepreneur dan kepemimpinannya dengan cara membangun kepribadian berkarakter. Hanya dengan cara itu sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki keunggulan yang bisa bersaing dengan negara lain.

Senada dengan Mentan SYL, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan metode pembelajaran di Polbangtan yang selalu mengikuti alur majunya perkembangan zaman dengan basis utamanya, teknologi. Pola seperti itu akan memudahkan anak muda dalam melakukan kegiatan bertani. Yang terpenting mereka memiliki karakter yang kuat dan mampu menciptakan sikap profesional.

Kegiatan kunjungan atau studi banding Akatirta Magelang diakhiri dengan kunjungan lapang. Rombongan diajak untuk melihat sejumlah fasilitas Tefa yang ada di Polbangtan Malang. (*)