TIMES MALANG, SURABAYA – Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi serta Manajemen Bisnis Digital Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (Institut STTS) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SD Negeri 2 dan SD Negeri 3 Pajahan.

Kegiatan bertajuk “Penyuluhan Artificial Intelligence (AI) untuk Guru” yang digelar awal Oktober 2025 ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan para pendidik dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung pembelajaran di sekolah.

Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Esther Irawati Setiawan, S.Kom., M.Kom., bersama anggota tim Dr. Ir. Joan Santoso, S.Kom., M.Kom., Ong Hansel Santoso, S.Si., M.Kom., dan Ir. Tjwanda Putera Gunawan, M.Pd. serta tiga mahasiswa yaitu Richard Gunawan, Gracia Krisnanda, dan Ivan Cahyadi Sutanto. Kolaborasi juga melibatkan Zefanya Aditya Sabat Ekanugraha, S.Mat., guru dari SMTK Pelangi Kristus.

Dalam penyuluhan tersebut, para dosen menjelaskan bagaimana AI dapat menjadi mitra strategis bagi guru dalam menyiapkan materi ajar yang lebih interaktif, relevan, dan menarik. Prof. Esther menegaskan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya terbatas di wilayah perkotaan, tetapi juga dapat diterapkan secara luas di berbagai daerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa AI bisa menjadi mitra guru dalam proses mengajar. Dengan AI, guru dapat membuat materi pembelajaran yang lebih menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa,” ujar Prof. Esther.

Materi yang disampaikan dibuat sederhana agar mudah dipahami peserta. Beberapa platform AI yang diperkenalkan antara lain Gemini, yang dapat ditingkatkan ke versi Pro dan bermanfaat untuk mendukung pembuatan materi ajar, serta Nano Banana, model AI terbaru dari Google yang membantu guru membuat ilustrasi dan foto edukatif.

Selain itu, peserta juga dikenalkan pada Google Veo dan Google Flow, dua teknologi yang memungkinkan guru menciptakan karakter dan animasi lucu guna meningkatkan minat belajar siswa. Bahkan, Kepala Sekolah SDN 2 Pajahan, I Gusti Eka Putri Dewi Nitya, S.Pd., M.Pd., turut mencoba penggunaan Virtual Reality (VR) yang dikolaborasikan dengan AI untuk pembelajaran interaktif.

“Harapan kami, para guru dapat terus mengembangkan kemampuan digital dan memanfaatkan AI secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar,” tambah Prof. Esther.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para guru SDN 2 dan SDN 3 Pajahan. Mereka mengaku memperoleh wawasan baru mengenai penerapan teknologi dalam dunia pendidikan dan berharap pelatihan serupa dapat berlanjut di masa mendatang.

Melalui kegiatan ini, Institut STTS bersama SMTK Pelangi Kristus menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi digital di dunia pendidikan melalui penerapan ilmu dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. (*)