TIMES MALANG, MALANG – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) menggelar Inaugurasi dan FISIP Fest 2025 pada awal Oktober dengan rangkaian acara yang sarat makna. Bukan hanya sekadar seremoni penyambutan mahasiswa baru, festival ini dihadirkan sebagai strategi kelembagaan untuk meneguhkan identitas FISIP UB, membangun karakter mahasiswa, sekaligus memperkuat peran budaya lokal dalam menjawab tantangan global.
Mengusung tema “Membangun Generasi Unggul: Sinergi, Pendidikan, Budaya, dan Inovasi untuk Indonesia Maju”, acara ini berlangsung dua hari dengan agenda yang padat. Puncaknya adalah pagelaran wayang kulit berjudul “Satriya Garudha Kawijayan”, yang dipentaskan secara khusus sebagai simbol perjalanan FISIP UB dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UB, Dr. Ahmad Imron Rozuli, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa FISIP Fest merupakan puncak dari berbagai program pembentukan karakter mahasiswa. Sejak Urban Camping, networking dengan mitra, talkshow, pemilihan organisasi mahasiswa, hingga Krida Mahasiswa, seluruh kegiatan dirangkai menjadi satu kesatuan.
“Harapan kami, semua ini bisa tersambung untuk mengembangkan kampus dan menyiapkan generasi-generasi unggul di masa depan,” ujarnya.
Dr. Imron juga menegaskan pentingnya menjadikan budaya sebagai fondasi pembentukan karakter bangsa. Ia mengumumkan rencana Universitas Brawijaya untuk menggelar pagelaran wayang kulit secara rutin.
“Supaya kebudayaan itu menjadi bagian yang penting, menjadi ciri khas, dan menjadi karakter bagi bangsa kita semua di Indonesia ini,” tegasnya.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menilai pagelaran ini sebagai langkah strategis universitas dalam mengembangkan industri berbasis budaya. “Kita tidak meninggalkan budayanya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, program studi seperti Sosiologi dan Hubungan Internasional dapat memainkan peran penting dalam mengemas budaya lokal menjadi instrumen soft diplomacy.
“Kita harus tunjukkan bahwa local wisdom kita bisa mempengaruhi perkembangan peradaban global,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Widodo juga menggarisbawahi empat pilar karakter Brawijaya. Yakni kemanusiaan, keberagaman, gotong royong, dan wawasan global, yang dijadikan pedoman utama dalam setiap langkah universitas.
Salah satu momen paling sakral dalam acara ini adalah Kirab Agung Panji Kebesaran Brawijaya. Panji berwarna emas dengan delapan garis yang melambangkan Asta Brata serta arca Prabu Brawijaya di tengahnya, diarak dengan khidmat oleh mahasiswa internasional dari berbagai negara, mulai dari Tajikistan, Timor Leste, Turkmenistan, hingga Mesir.
Panji tersebut menjadi simbol filosofis cita-cita luhur Universitas Brawijaya dalam membentuk generasi emas yang arif, unggul, dan berjiwa pemimpin.
Pagelaran wayang kulit “Satriya Garudha Kawijayan” menjadi puncak perayaan. Lakon ini dipilih sebagai alegori perjalanan FISIP UB yang berakar pada spirit Prabu Brawijaya, menghadapi tantangan globalisasi dan disinformasi, serta menyatukan kekuatan lintas ilmu untuk menjawab tantangan zaman.
Garuda dipilih sebagai tokoh utama karena melambangkan visi tajam, kekuatan intelektual, serta kemampuan menjangkau dunia. Metafora ini sejalan dengan semangat “Globalizing UB” yang tengah digelorakan.
Pertunjukan dikemas modern, memadukan narasi dalang dengan multimedia, tata cahaya dramatis, dan sisipan humor intelektual dari para Punakawan, menjadikannya hiburan sekaligus sarana pendidikan.
Konsep acara juga menghadirkan prosesi Mandat Sang Dalang, interludium visual Pambangunan Candi Ilmu, hingga sesi dialog interaktif yang menghubungkan narasi panggung dengan realitas akademik. Semua itu dirancang sebagai simbol transformasi universitas menuju benteng ilmu pengetahuan yang kokoh.
Secara internal, Inaugurasi dan FISIP Fest 2025 memperkuat rasa kebanggaan serta identitas di kalangan civitas academica. Secara eksternal, acara ini menegaskan citra positif Universitas Brawijaya sebagai institusi yang mampu mengawinkan kearifan Nusantara dengan inovasi global. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |