TIMES MALANG, MALANG –
Universitas Islam Malang (Unisma Malang) melalui Program Kandidat Magister Mengabdi (KMM) mendampingi Desa Karangasem, Kecamatan Wonorejo, Pasuruan, dalam menggali dan mengembangkan potensi lokal.
KMM yang dilakukan oleh Prodi Magister Administrasi Publik pada bulan Desember 2024 ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung pemberdayaan masyarakat desa.
Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa S2 Administrasi Publik Unisma angkatan 2023, serta didukung penuh oleh tim pengajar yang terdiri dari Didik Supriyanto sebagai dosen pembimbing lapangan dan pengampu mata kuliah KMM; Rulam Ahmadi (KPS Magister Administrasi Publik); Afifuddin, (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Unisma); Khoiron (pakar Ilmu Politik); serta Sunariyanto, (pakar Kebijakan Publik).
Kepala Desa Karangasem, M. Umar Setiawan, menekankan pentingnya memahami karakteristik masyarakat setempat dalam upaya pemberdayaan.
“Karangasem memiliki karakteristik budaya yang khas. Pendekatan kepada warga harus dilakukan dengan cara memahami kebudayaan lokal agar tim pengabdian dapat lebih mudah menyosialisasikan program maupun melakukan kegiatan langsung di masyarakat,” jelasnya.
Pendekatan berbasis budaya ini menjadi strategi penting dalam menciptakan hubungan yang erat antara tim pengabdian dan masyarakat. Dengan memahami nilai-nilai lokal, diharapkan solusi yang ditawarkan dapat lebih diterima dan relevan dengan kebutuhan warga.
Salah satu fokus program KMM tahun ini adalah pengembangan potensi pariwisata berbasis teknologi digital. Dalam sesi sosialisasi, tim pengabdian memberikan pembekalan keterampilan teknologi kepada kelompok muda kreatif di Desa Karangasem.
Materi yang diberikan mencakup cara memasukkan lokasi wisata desa yang belum terjangkau ke dalam Google Maps, tips dan trik untuk membuat konten viral di YouTube, serta strategi meningkatkan viewers di media sosial. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata Karangasem dan menarik lebih banyak kunjungan dari luar daerah.
Keseluruhan program KMM di Desa Karangasem berlangsung dengan lancar. Berbagai tahapan, mulai dari identifikasi kebutuhan, pelaksanaan program, hingga sosialisasi kepada masyarakat, berhasil dilaksanakan dengan baik. Program ini dirancang untuk memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat desa, terutama dalam bidang pariwisata dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Setelah seluruh program selesai, tim pengabdian akan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan program. Evaluasi ini juga akan menjadi acuan untuk pengembangan kegiatan serupa di masa mendatang.
Dengan sinergi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat, Program KMM Magister Administrasi Publik Unisma diharapkan dapat menjadi model dalam mendampingi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |