Pendidikan

Lewat Program LIKE-TOK, Mahasiswa FTP UB Kembali Tunjukkan Eksistensinya

Kamis, 17 September 2020 - 21:56
Lewat Program LIKE-TOK, Mahasiswa FTP UB Kembali Tunjukkan Eksistensinya Tim Mahasiswa FTP UB saat melakukan program LIKE-TOK berupa sosialisasi dan pelatihan secara bertahap melalui media online (Foto: FTP UB for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Tim mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), kembali menunjukkan eksistensinya dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat lewat Program LIKE-TOK dengan Judul "Produksi Asap Cair Batok Kelapa Guna Memberdayakan dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kelompok Tani di Desa Sutojayan".

Di bawah bimbingan Dr. Dodyk Pranowo, STP., M.Si, lima mahasiswa melakukan program sosialisasi dan pelatihan secara bertahap melalui media online untuk menangani masalah limbah organik, khususnya batok kelapa di Desa Sutojayan Kabupaten Blitar lewat program yang mereka namakan LIKE-TOK.

Mereka adalah Maulana A’inul Yaqin (TIP/2018), Bakti Pertiwi Purnama Sari (THP/2016), Wakhidatul Fitriyah (THP/2017), Yohana Christine Tiurma Manurung (THP/2017) dan Muhammad  Usman Sihab (TIP/2018).

Like Tok

Program LIKE-TOK ini bertujuan memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam produksi asap cair dan produk samping berupa pupuk karbon untuk meningkatkan dan memberdayakan kesejahteraan masyarakat. Selain itu program LIKE-TOK dapat menciptakan kelompok tani yang mandiri.

"Limbah batok kelapa dimanfaatkan sebagai asap cair dengan menggunakan alat pirolisis. Asap cair dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik untuk tanaman dan pupuk karbon dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman," kata Maulana A’inul Yaqin, mahasiswa anggota tim LIKE-TOK, Kamis (17/9/2020).

Program LIKE-TOK akan terus berlanjut dan akan terus dikembangkan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan dan mengurangi permasalahan limbah Desa Sutojayan.

Melalui program ini, LIKE-TOK dapat mengurangi limbah batok kelapa sebanyak 98,8% setiap bulannya. Serta dapat memberdayakan dan  meningkatkatkan ekonomi masyarakat Desa Sutojayan dengan penjualan produk pestisida asap cair dan pupuk karbon sebesar Rp 5.519.900 per bulan.

Like Tok 1

"Rencana tahapan berikutnya dari program LIKE-TOK yaitu melakukan penjualan secara online dengan menggunakan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas, serta bekerja sama dengan toko penjualan bahan pertanian dan dinas pemerintah terkait," imbuhnya.

Sekadar gambaran, Desa Sutojayan, Kabupaten Blitar merupakan daerah dengan lahan pertanian yang luas, dengan jumlah pohon kelapa yang melimpah. Sehingga hal ini dalam kurun waktu yang lama akan sebanding dengan produksi limbah batok kelapa.

Limbah batok kelapa di Desa Sutojayan mencapai 15 ton per-tahun. Namun sebagian masyarakat hanya memanfaatkan sebagai kerajinan tangan, bahan bakar gamping, dan sisanya dibuang ke TPA. Jika hal tersebut tidak segera ditangani, akan sangat berdampak besar pada lingkungan. Padahal batok kelapa memiliki kandungan Lignin, selulosa, hemiselulosa dan karbon.

Like Tok 2

Lewat program LIKE-TOK, tim mahasiswa FTP UB berupaya memanfaatkan limbah batok kelapa tersebut untuk menambah kesejahteraan petani kelapa. "Jika dimanfaatkan sebaik mungkin dapat dijadikan bahan baku pembuatan asap cair, dan akan memberikan profit lebih untuk petani Desa Sutojayan," ujar Maulana A’inul Yaqin. (*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.