TIMES MALANG, MALANG – Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Mandarin, Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM), menggelar acara pelepasan mahasiswa Program 3+1 di Gedung D14 FS UM, Jumat (29/8/2025).

Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi mahasiswa yang akan melanjutkan studi selama satu tahun di Tiongkok sebagai bagian dari kerja sama akademik internasional.

Acara pelepasan turut dihadiri oleh Wakil Dekan II Fakultas Sastra, Dr. Edy Hidayat, S.Pd., M.Hum., Ketua Departemen Sastra Jerman, Dr. Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd., Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Dr. Dudy Syafruddin, S.S., M.A., para dosen, serta mahasiswa peserta program.

Dalam sambutannya, Dr. Dewi Kartika Ardiyani memberikan pesan motivasi agar mahasiswa berani mengambil langkah besar menuju pengalaman baru. Sementara itu, Dr. Edy Hidayat secara simbolis melepas mahasiswa dengan doa dan harapan terbaik.

Ia berpesan agar para mahasiswa senantiasa menjaga nama baik diri, keluarga, dan almamater selama menempuh studi di Tiongkok. Menurutnya, kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, melainkan juga oleh ketekunan, kerendahan hati, dan keberanian menghadapi tantangan.

Salah satu momen berkesan dalam acara ini adalah penyampaian pepatah Tiongkok:

读万卷书不如行万里路，行万里路不如阅人无数
(Dú wàn juǎn shū bùrú xíng wàn lǐ lù, xíng wàn lǐ lù bùrú yuè rén wúshù)

yang bermakna “ilmu tidak hanya diperoleh dari buku, tetapi juga dari perjalanan jauh dan perjumpaan dengan banyak orang.” Pepatah tersebut menjadi pengingat bahwa pengalaman belajar di Tiongkok akan melampaui ruang kelas dan berperan besar dalam pembentukan pribadi serta profesionalisme mahasiswa.

Selain sambutan dan pelepasan simbolis, acara juga dimeriahkan dengan sesi foto bersama serta sharing sessiondari mahasiswa yang pernah mengikuti Program 3+1 sebelumnya. Pengalaman yang dibagikan memberi gambaran nyata mengenai tantangan sekaligus peluang yang menanti peserta tahun ini.

Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar seluruh mahasiswa mampu memanfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih prestasi di kancah internasional. Dengan bekal ilmu, semangat, dan pengalaman lintas budaya, mereka diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan berharga sekaligus mengharumkan nama Universitas Negeri Malang.(*)