TIMES MALANG, MALANG – Tim dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang (Polinema) melatih pelaku UMKM kuliner Pawon Buci Malang untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan pemasaran produk.
Pelatihan dan bimbingan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Polinema pada Juni 2021 lalu
Tim dosen itu terdiri dari Ellyn Eka Wahyu, S. Sos., M. AB sebagai ketua dengan anggota yaitu Yekie Senja Oktora, S.E., M. M, Dra. Siti Nurbaya, M. AB., Drs. Joni Dwi Pribadi, M. AB., Achmad Suyono, S. Pd., M.S., serta melibatkan tenaga laboran / PLP Jurusan Administrasi Niaga, Winda Rachmawati, A. Md.
Ketua Tim Ellyn Eka Wahyu mengatakan bahwa kegiatan PkM ini mengambil tema bagaimana suatu produk yang dihasilkan oleh home industry kuliner dapat dipromosikan dan dipasarkan dengan jangkauan pangsa pasar yang lebih luas yaitu pada instansi pemerintah, instansi BUMN perbankan, perhotelan dan Tour and Travel.
Menurutnya, jika kondis sudah memungkinkan, di masa Pandemi Covid-19 ini dengan media offline menggunakan korespondensi bisnis.
"Sepanjang tahun 2020 industri kuliner berkembang pesat. Pandemi Covid- 19 yang terjadi saat ini, membuat kebiasaan makan menjadi berubah. Banyak masyarakat memilih layanan tanpa turun (drive thru) yang dianggap lebih cepat, aman, praktis dan juga sebagai bentuk physical distancing," ungkapnya.
Banyak pengusaha kuliner yang gulung tikar, namun banyak juga pengusaha yang mengatur strategi agar bisnis tetap berjalan baik. Mulai dari mengubah menu masakan hingga mengubah model layanan yang disajikan kepada masyarakat.
Pelaku usaha home industry kuliner juga dituntut untuk lebih agresif agar dapat mempertahankan kesejahteraan karyawan yang umumnya tinggal di wilayah rumah produksi.
Home Industry kuliner memiliki kelemahan di antaranya adalah cenderung menutup informasi dari luar dan hanya mengandalkan intuisi dan ambisi dari pemilik serta lemah dalam promosi.
Pawon Buci adalah salah satu home industry kuliner yang memiliki potensi besar untuk berkembang pangsa pasarnya karena dari penyajian produk (estetika kemasan dan produk, kebersihan makanan, harga) sangat apik/ representatif dan terjangkau.
Untuk membantu home industry kuliner ini lebih berkembang dan dikenal oleh pangsa pasar yang lebih luas maka penawaran produk home industry tersebut harus diperluas hingga menjangkau instansi pemerintah, instansi BUMN, perhotelan dan jasa Tour & Travel.
"Salah satu caranya melalui media offline yang lebih resmi yaitu korespondensi," pungkas Dosen Polinema ini terkait pelatihan untuk pelaku UMKM. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Ronny Wicaksono |