TIMES MALANG, MALANG – Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dalam ajang Feed Technology Efficiency and Housing Revolution (FETHOR) 2025 yang diselenggarakan di Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya Kediri, mahasiswa Polbangtan Malang berhasil meraih Juara 1 Lomba Inovasi Pakan Ternak Ruminansia Bernutrisi dan Juara 3 Lomba Inovasi Alat Perkandangan Ternak Berbasis AI.

Pada lomba inovasi pakan, tim Polbangtan Malang yang beranggotakan Amelia Febrianti (Agribisnis Peternakan 5B), Elda Ayu Merita Putri (Agribisnis Peternakan 5A), dan Dion Candra Kusuma Narang (Agribisnis Peternakan 5C) menampilkan karya berjudul PELDOMSI (Pellet Domba Laktasi) — inovasi formulasi pakan dari bahan lokal berbentuk pelet yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi domba fase laktasi serta mendukung produktivitas indukan.

Sementara itu, tim kedua yang beranggotakan Ponchi Arnold Dopong Maring (Agribisnis Peternakan 7A), Hendrik William de Fretes (PPKH 7A), dan Dedios Armindo Trioputra Bees (Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan 2021) meraih Juara 3 Inovasi Alat Perkandangan Ternak Berbasis AI melalui karya Alat Monitoring Mikrolimat Berbasis IoT yang berfungsi sebagai sistem pengingat otomatis kondisi suhu dan kelembapan pada kandang ayam broiler.

Ajang FETHOR 2025 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam menjawab permasalahan di bidang peternakan melalui teknologi pakan dan desain perkandangan berbasis kecerdasan buatan. Lomba ini diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia dengan tahapan seleksi karya, penilaian proposal, presentasi, hingga grand final.

Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, secara konsisten menyampaikan pentingnya hal ini dalam berbagai forum.

“Pendidikan vokasi memegang peranan sentral dalam melahirkan generasi petani milenial yang kreatif, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global. Kita membutuhkan anak muda yang tidak hanya piawai dalam bertani, tetapi juga mampu berinovasi, memanfaatkan teknologi, serta memiliki jiwa kewirausahaan,” ungkap Mentan.

Beliau juga menegaskan bahwa keberhasilan tersebut hanya bisa dicapai dengan kurikulum yang responsif dan relevan terhadap perkembangan zaman, guna memastikan lulusan memiliki keahlian yang benar-benar dibutuhkan di dunia kerja nyata.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa pertanian kini sudah tersentuh teknologi.

"Dan teknologi ini dekat dengan anak-anak muda. Makanya mereka kita harapkan bisa menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan hasil pertanian," jelasnya pada Sabtu (4/10/2025).

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswanya. Menurutnya, capaian ini merupakan hasil dari pembelajaran berbasis praktik dan riset terapan yang menjadi ciri khas pendidikan vokasi di Polbangtan.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa Polbangtan Malang tidak hanya mampu berpikir kreatif, tetapi juga mampu menciptakan solusi nyata untuk dunia peternakan. Kami terus mendorong mahasiswa untuk meneliti, berinovasi, dan mengembangkan teknologi berbasis kebutuhan lapangan. Ini sejalan dengan komitmen Polbangtan dalam menyiapkan SDM pertanian profesional dan inovatif,” ujar Setya Budhi.

Sementara itu, Amelia Febrianti, ketua tim inovasi pakan, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan timnya terletak pada kolaborasi dan penerapan ilmu yang dipelajari di kampus.

“Kami berusaha menciptakan pakan yang efisien dan aplikatif bagi peternak, dengan memanfaatkan bahan lokal. Bimbingan dari dosen serta dukungan fasilitas praktik kampus menjadi faktor penting dalam keberhasilan kami,” ungkap Amelia.

Dengan torehan prestasi ini, Polbangtan Malang kembali menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi vokasi pertanian yang aktif berkontribusi dalam pengembangan inovasi teknologi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. (D)