TIMES MALANG, MALANG – Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar melantik Ita Hidayatus Sholihah, S.Ag., M.M sebagai Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pelantikan ini berlangsung pada Rabu (12/11/2025) di Kantor Kemenag, Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta, bersama dengan 21 pejabat lainya di lingkup Kemenag.

Pelantikan itu disaksikan Sekjen Kemenag Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, M.A, Dirjen Pendidikan Islam Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, serta sejumlah pejabat eselon I, staf ahli, staf khusus, serta pimpinan unit kerja di lingkungan Kemenag.

Bagi UIN Malang, pelantikan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kinerja dan tata kelola perguruan tinggi, khususnya dalam bidang akademik, kemahasiswaan, dan kerja sama strategis lintas institusi.

Sebelum menduduki posisi strategis ini, Ita Hidayatus Sholihah dikenal sebagai sosok birokrat kampus yang berdedikasi. Saat menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Biro Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian (AUPK), ia berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih peringkat terbaik II dalam ajang Seminar Implementasi Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVII Tahun 2025. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Pusbangkom Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama Kemenag RI di Jakarta, pada 3 Juli 2025.

Capaian itu menunjukkan kapasitas dan komitmen Ita dalam mengelola birokrasi kampus berbasis inovasi dan efisiensi. Kini, dengan amanah baru di bidang AAKK, ia diharapkan mampu membawa semangat yang sama untuk memperkuat reputasi akademik dan pelayanan kemahasiswaan di lingkungan UIN Malang.

Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si menyambut baik pelantikan tersebut. Ia menegaskan pentingnya semangat terobosan di setiap lini birokrasi kampus agar visi besar UIN Malang sebagai kampus unggul bereputasi internasional dapat terwujud.

“Setiap pejabat di lingkungan UIN Malang harus berani melakukan terobosan demi terobosan. Kita ingin bukan hanya menjadi yang terbaik, tetapi juga menjadi yang pertama dalam berbagai capaian,” ujar Prof. Ilfi. (*)