TIMES MALANG, MALANG – Kualitas bacaan Al-Qur’an masyarakat masih tergolong rendah dibandingkan dengan generasi muda saat ini. Ilmu membaca Al-Qur’an sudah mudah diakses, namun masih perlu adanya langkah-langkah untuk mendapatkan guru membaca yang berkualitas agar dapat mentransfer ilmu kepada para santri.

Selama ini keberadaan guru membaca Al-Qur’an sudah banyak, namun pengetahuan membaca Al-Qur’an yang dimiliki masih kurang. Hal tersebut terlihat dari kemampuan bacaan Al-Qur’an masyarakat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, yang belum semua baik, terutama para ibu-ibu.

Sebagian besar dari mereka, baik yang tua maupun yang muda, belum bisa membaca dengan baik, belum memahami ilmu tajwid dan gharib yang mengajarkan tentang tata cara membaca Al-Qur’an yang benar. 

UIN Mengabdi kali ini melihat bagaimana seorang guru dalam meningkatkan cara baca Al-Qur’an dengan metode UMMI di RW 07 Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun Malang.

Ada beberapa kelas yang sedang diamati, kelas jilid dan kelas pasca sertifikasi yang keduanya diampu oleh Ustadzah Riris. Tujuan dari kelas jilid yaitu memperbaiki bacaan ibu-ibu dalam menerapkan beberapa tajwid atau kaidah bacaan Al-Qur’an.

Sedangkan kelas pasca sertifikasi bertujuan untuk semakin mendalami ilmu fonologi Bahasa Arab, sehingga mengerti tempat keluarnya makhroj dan sifat huruf-huruf hijaiyyah. 

Dari kelas jilid, ada berbagai tingkatan yaitu jilid 1 sampai 6. Kelas ini diikuti oleh ibu-ibu rentangan umur 40 sampai 60 tahun. Dengan telaten Ustadzah Riris mengajarkan huruf demi huruf dan sifat-sifat huruf.

Sedangkan kelas pasca sertifikasi, Ustadzah Riris juga masih harus bekerja keras terutama membantu ibu-ibu mereviu tajwid dan gharib yang sudah dipelajari agar tidak lupa. Selain mereviu, beliau juga terus mendampingi dalam membaca Al-Qur’an. 

Manfaat yang didapat dari meningkatkan cara membaca Al-Qur’an ibu-ibu ini antara lain ibu-ibu lebih percaya diri dalam membaca Al-Qur’an karena bacaannya sesuai dengan kaidah membaca Al-Qur’an, sesuai dengan tajwid dan gharib yang diajarkan. Ibu-ibu menjadi tidak ragu dalam membaca Al-Qur’an karena mengerti ilmunya. Lebih penting dari ini, beliau dapat meningkatkan iman dengan cara memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’annya. (D)

*) Oleh: Dr. Yayuk Widyastuti Herawati, M.Pd, Dr. Agus Eko Cahyono, M.Pd, Dr. Abdul Muntaqim Al Anshory, S.Hum., M.P