TIMES MALANG – Bupati Malang HM Sanusi, menjadi sosok kepala daerah di Kabupaten Malang yang bisa dibilang pekerja keras dan mengayomi. Dengan keyakinan kuat kebermanfaatan dan keberkahan, Bupati Sanusi yang kini menjabat periode keduanya, tak segan hadir di tengah-tengah masyarakatnya.
Bupati Malang yang sudah dikenal seluruh masyarakatnya sebagai Abah Sanusi tersebut, tak hanya kepala pemerintahan darrah. Lebih dari itu, ia mampu mengajak semua jajarannya, dengan kebiasan kerja nyata dan cara kerja baik, atas berbagai permasalahan yang muncul.
Abah Sanusi, adalah putera asli Kabupaten Malang, tepatnya terlahir di Desa Gondanglegi Kulon Kecamatan Gondanglegi, pada 20 Mei 1960. Ia sempat menjabat Bupati Malang pengganti selama 1 tahun, terhitung 15 Oktober 2018 sampai 17 September 2019, menggantikan mantan Bupati Malang sebelumnya, H. Rendra Kresna.
Berikutnya, akhir Desember 2020, Sanusi yang berpasangan dengan Didik Gatot Subroto terpilih pada pilbup Malang 2020. Dilantik Februari 2020, kepemimpinan Sanusi-Didik saat itu dihadapkan situasi pandemi COVID-19, sampai lebih dari 2 tahun.
Selepas pandemi, memulihkan semua aspek sekaligus membangkitkan perekonomian masyarakat harus dilakukan kepala daerah. Kerja pemerintah daerah pun, terfokus menjalankan program-program pemerintah melalui kebijakan refocusing anggaran yang harus dilakukan sebelumnya.
Bupati Sanusi sangat menyadari, dalam situasi pemerintahan pascapandemi tidak mungkin memaksakan pembangunan yang butuh anggaran besar. Meski, di saat yang sama berbagai program yang sudah direncanakan, sesuai kebutuhan dan permasalahan harus mandek dan tertunda.
Situasi tersebut baginya tidak lantas membuat pemerintah daerah berdiam diri dan tidak bekerja. Sebaliknya, Bupati Sanusi justru rajin mengunjungi daerah, melihat langsung dan mendekati masyarakat.
Melalui kunjungan yang dikemas Subuh berjamaah keliling (Suling), Abah Sanusi rutin mengajak jajaran OPD dan pihak terkait, mendengarkan langsung harapan masyarakat Kabupaten Malang.
Hingga, dari kegiatan ini kepala daerah dan jajarannya mengetahui betul permasalahan rakyat. Dalam kesempatan Suling ini, Abah Sanusi menjadi pemimpin pengayom, dengan mengajak masyarakat Kabupaten Malang memanjatkan doa untuk kemaslahatan dan kemakmuran rakyat selama kepemimpinannya.
Dalam berbagai kesempatan, Abah Sanusi kerap menyampaikan, bahwa dari keberkahan doa bersama semua masyarakat, yang Kabupaten Malang, yang kemudian akan didapatkan kemudahan dan keberkahan bagi Kabupaten Malang.
Optimis Mengupayakan Solusi Permasalahan
Melalui Subuh berjamaah keliling, jajaran Pemkab Malang hadir sekaligus untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dukungan pelayanan publik dihadirkan melayani masyarakat sekitar.
Mengajak serta OPD Pemkab Malang, Baznas, juga kalangan swasta, bantuan langsung juga selalu diberikan Bupati-Wakil Bupati Malang.
Tak hanya itu, kerja nyata juga dilakukan Bupati Sanusi memberikan solusi atas pemasalah yang dihadapi masyarakat. Ketika terjadi bencana, atau untuk memudahkan akses dan penunjang aktivitas masyarakat,
Abah Sanusi seperti tak mau berpikir panjang. Bahkan, itu dilakukan dengan terjun langsung di wilayah terpencil dan pelosok sekalipun.
Setahun menjelang akhir kepemimpinan Sanusi-Didik, Abah Sanusi seperti belum puas. Ia ingin benar-benar memastikan kondisi sebenarnya yang dialami masyarakat Kabupaten Malang. Ini dilakukan dengan rutin melakukan kunjungan Sambang Desa.
Selain mengayomi, predikat Bupati yang memberi solusi yang akan selalu dilakukan selama kepemimpinannya. Bupati Sanusi cukup rajin membangun kepercayaan dan mengkomunikasikan persoalan daerah kepada pemerintah pusat.
Optimisme solusi permasalahan yang dipegang kuat, disertai kerja-kerja nyata, beberapa kali membuahkan hasil. Selain puluhan penghargaan yang didapatkan, Pemkab Malang juga dihadiahi khusus program nasional.
Di antaranya, revitalisasi jalan Gondanglegi-Simpang Balekambang Bantur, yang jadi solusi permasalah jalan rusak bertahun-tahun di jalur tersebut, juga jalur penunjang pariwisata di Kalipare-Donomulyo.
Juga, bantuan SPAM untuk mengatasi air bersih/minum, dibangunnya SMA Taruna Nusantara dari Kementerian Pertahanan RI, serta sejumlah proyek penting yang bakal dibangun melalui pola KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) dari Bappenas RI. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |