TIMES MALANG, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden RI, Prabowo Subianto, dipastikan mulai digulirkan 6 Januari 2025 mendatang.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menjadi dapur pengolah dan penyedia makanan bergizi gratis sudah dipastikan kesiapannya.
Wakil DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarok menandaskan, peninjauan terhadap SPPG menjadi penting, untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program makan bergizi Presiden Prabowo.
"Program MBG yang menjadi program nasional ini siap dilaksakan di Kabupaten Malang, karena kita sudah masuk di tahun 2025. Dan, program tersebut memang harus segera berjalan mulai tahun ini," kata Alayk Mubarok, usai kunjungan Pangdam V Brawijaya meninjau kesiapan dapur umum atau SPPG 001, yang ada di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (3/1/2025).
Dikatakan, saat ini fasilitas SPPG untuk makan bergizi gratis memang baru ada 1 unit di Kabupaten Malang. Namun demikian, menurutnya ini akan terus dikembangkan ke depannya.
Terlebih, ada skema hybrid yang nantinya bisa kolaborasi dengan pihak swasta, untuk juga bisa menyelenggarakan SPPG dengan aturan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Tentunya DPRD akan terus mengawal program makan bergizi tersebut. Saat ini anggaran dari Pemda sudah disepakati sekitar Rp40 miliar dari APBD atau sekitar 4% dari total PAD Kabupaten Malang," tandas politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Anggaran untuk makan bergizi gratis dari APBD Pemkab Malang tersebut, menurutnya untuk sharing cost dengan APBN. Dimana, terkait aturan penggunaannya akan menyesuaikan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Wabup Malang, Didik Gatot Subroto menyatakan, pihaknya akan terus berupaya mendukung program tersebut.
"Pemkab Malang telah melakukan uji coba makan bergizi gratis di 11 titik. Secara prinsip, kita siap merealisasikan program nasional ini," tandasnya.
Daya dukung berupa potensi hasil sumberdaya alam di wilayah Kabupaten Malang juga sangat mendukung dan memenuhi syarat.
Dicontohkan Didik, seperti sentra penghasil susu sapi perah yang ada di Kecamatan Pujon dan Ngajum. Sedangkan, hasil sayur mayur juga melimpah di Malang bagian Barat dan Timur.
"Bila program berjalan didukung kerja sama yang baik, perekonomian masyarakat akan berjalan. Petaninya akan jalan, peternaknya akan jalan, pedagangnya akan jalan, bahkan sekolah-sekolah akan berdaya," demikian Wabup Malang. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |